jpnn.com - MEDAN - Disaat kepolisian sibuk mempersiapkan pengamanan kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Medan dalam rangka menghadiri Kongres Ke-4 PKPI, aksi kejahatan jalanan seolah tak terbendung.
Bahkan, korbannya menimpa seorang awak media cetak terbitan Medan, Yayuk Masitoh (36) saat berada di kawasan Jalan S Parman, Jumat (17/4) petang.
BACA JUGA: "Tak Bisa Aku Berpisah Darimu, Kaulah Anakku yang Paling Ganteng"
Akibat ulah begal jalanan ini, tas berisi barang berharga berupa laptop, telepon genggam, uang tunai Rp600 ribu dan dokumen penting digasak dua pelaku yang mengendarai sepeda motor.
Awalnya, Yayuk Masitoh, warga Komplek Jasari Pasti Blok 2 No5 Jalan Pasti Timur, Kelurahan Binjai, Medan Denai, menyebrang jalan di depan gedung kantornya usai bekerja. Korban yang semula berencana menunggu dijemput, tiba-tiba dihampiri dua pria mengendarai sepeda motor jenis matik yang langsung merampas tasnya.
BACA JUGA: Tujuh Lele Raksasa Bikin Heboh Warga
Korban seketika berteriak minta tolong. Namun, upayanya sia-sia lantaran pelaku telah kabur menuju arah Jalan Gatot Subroto Medan. Korban kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polresta Medan (STTLP/941/K/IV/2015/SPKT Resta Medan), dengan harapan agar para pelaku segera ditangkap.
"Pelakunya dua orang naik sepeda motor matik. Kejadiannya pas saya kebetulan mau nyebrang jalan di depan kantor nunggu jemputan pulang. Tiba-tiba orang itu (para pelaku) datang langsung merampas tas saya," ujar korban usai membuat laporan, Sabtu (17/4).
BACA JUGA: Ditinggal Pemiliknya ke Rumah, Rumah Ludes Terbakar
Korban mengaku, tak mengenali wajah pelaku dan begitu juga dengan plat kendaraannya. "Saya tak ingin sama sekali wajah mereka dan plat kendaraannya. Karena, kejadiannya begitu cepat. Saya hanya tahu sepeda motornya jenis matik," ucapnya.
Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram yang dikonfirmasi mengaku, pihaknya masih menyelidiki identitas para pelaku yang diduga kerap beraksi di kawasan wilayah hukum Polsek Medan Baru.
Menurutnya, berdasarkan penyelidikan sementara beberapa saat setelah peristiwa terjadi, nomor telepon genggam korban yang berusaha dihubungi dan dilacak ternyata tidak aktif.
"Awalnya nomor telepon korban terdeteksi, tetapi ketika di kawasan Jalan Karya Kelurahan Sei Agul, Medan Barat, tidak aktif. Jadi, saat ini masih terus kami selidiki dengan mengumpulkan informasi dan data dari beberapa lokasi yang diduga menjadi persembunyian para pelaku," aku Bram. (ris/btr/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulkan Pelabuhan Rakyat di Sungai Buaya Diperluas
Redaktur : Tim Redaksi