Derita Rohingya

Tak Bisa Mengungsi, Sehari-hari Cuma Makan Daun

Kamis, 28 September 2017 – 10:25 WIB
Pengungsi Rohingya tiba di Bangladesh. Foto: Reuters

jpnn.com, MAUNGDAW - Hangus dan rata dengan tanah. Seperti itulah gambaran Kota Maungdaw di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, saat ini.

Hampir seluruh rumah dan properti milik penduduk Rohingya di kota tersebut menjadi abu. Hanya ada satu desa yang selamat.

BACA JUGA: Kejahatan Myanmar Sudah Terbukti, DK PBB Harus Bertindak

Ratusan sapi yang ditinggalkan oleh penduduk yang mengungsi berkeliaran begitu saja di sawah.

Gambaran itu didapat jurnalis kantor berita Reuters saat berkunjung ke Maungdaw beberapa waktu lalu secara independen tanpa izin dari militer Myanmar.

BACA JUGA: Perempuan Rohingya Diperkosa Tentara secara Brutal

Maungdaw adalah kota yang terdampak paling parah oleh krisis di Rakhine. Pembakaran besar-besaran dilakukan saat pecah konflik tahun lalu dan juga tahun ini.

Hampir seluruh etnis Rohingya di Maungdaw kini melarikan diri ke Bangladesh. ’’Kami takut jika polisi dan prajurit militer akan menembak jika mereka menemukan kami. Jadi, kami lari dari desa,’’ ujar Suyaid Islam yang dahulu tinggal di Desa Yae Khat Chaung Gwa Son, Maungdaw. 

BACA JUGA: Tok Tok Tok...Myanmar Bersalah atas Genosida Rohingya

Menurut Suyaidi dan para pengungsi yang lain, militer Myanmar-lah yang membakar desa mereka.

Sekitar seratus orang yang memilih tetap tinggal di Maungdaw harus kucing-kucingan dengan pasukan militer Myanmar.

Mereka kerap bersembunyi di hutan dan hanya makan daun-daun seadanya.

Mereka yang memilih tetap tinggal itu biasanya memiliki anggota keluarga yang sudah tua sehingga kesulitan melarikan diri ke Bangladesh.

Berdasar gambar-gambar satelit yang dipaparkan organisasi Human Rights Watch (HRW) beberapa waktu lalu, tampak puluhan ribu rumah di 214 desa di Rakhine terbakar.

Versi PBB, area yang terbakar seluas 20 kilometer persegi. Versi pemerintah Myanmar, yang membakar adalah kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA). Mereka membakar 6.800 unit rumah. (Reuters/sha/c4/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Pembawa Bantuan untuk Rohingya Dilempari Molotov


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler