Tak Boleh Larang Siswa Bertanya

Selasa, 27 November 2012 – 08:30 WIB
JAKARTA - Penerapan kurikulum baru pada tahun ajaran depan akan berjalan baik asalkan guru profesional dalam bertugas. Karena pemerintah sudah meningkatkan kesejahteraan para pengajar, sekarang giliran mereka untuk menggenjot kemampuan.

Dalam sambutannya di peringatan Hari Guru Ke-67 di Jakarta, Senin (26/11), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meminta para guru terus menyiapkan diri. Salah satu caranya lewat uji publik kurikulum baru yang akan dihelat masal akhir pekan ini.

Nuh mengingatkan, kurikulum yang baru ini akan semakin merangsang anak-anak peserta didik untuk sering bertanya. Karena itu, para guru diminta tidak malas menjawab pertanyaan para siswa.  "Jangan sampai ada guru yang menegur siswa, jangan banyak tanya-tanya terus," jelas Nuh.

Menurutnya, tidak gampang bagi siswa untuk menyusun pertanyaan yang akan disampaikan kepada para guru. Menyusun pertanyaan ini sudah menjadi kemampuan tersendiri. Guru yang profesional dituntut untuk bisa menjawab pertanyaan siswa itu dengan ilmiah dan mendalam.
 
Misalnya ketika ada siswa yang bertanya, kenapa kerupuk yang baru digoreng itu tidak serenyah kerupuk yang sudah didinginkan" "Guru jangan menjawab seenaknya, itulah perbedaan antara kerupuk yang baru saja digoreng dengan kerupuk yang sudah didinginkan," tegas Nuh. (wan/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Urus Angka Kredit Guru, tak Pernah Sentuh Perilaku

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler