Tak Cabut Grasi Ola, SBY Diancam Digugat

Sabtu, 10 November 2012 – 07:14 WIB
JAKARTA - Ketua Gerakan Nasional Antinarkotika (Granat) Henry Yosodiningrat mendesak Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono agar grasi dicabut. ’’Ke depan Presiden tidak perlu memberikan grasi lagi kepada seluruh terpidana  narkoba dengan berbagai alasan, terlepas apa dia itu kurir, apa dia itu Bandar. Presiden harus memulihkan rasa keadilan,’’ kata Henry saat dihubungi INDOPOS (JPNN Group) via ponselnya di sela-sela acara pelantikan DPC Granat, Papua.

Dengan begitu, Presiden harus meninjau ulang  seluruh grasi yang pernah diberikan kepada terpidana narkoba. Sebab, ada dugaan, proses pemberian grasi itu berdasarkan  informasi yang tidak benar.

’’Selama ini pemberian grasi tidak pernah ketahuan. Dimulailah di internal  Setneg dan Kumham, semua harus meninjau kembali pemberian grasi terhadap semua terpidana narkoba,’’ ucapnya.

Bagaimana  jika Presiden tidak mencabut grasi tersebut?  Henry  mengatakan pihaknya akan  mempertimbangkan aksi, jika grasi  tersebut tidak  dicabut. Salah satu pertimbangannya adalah kembali menggugat  grasi lewat jalur Tata Usaha Negara.  Sebelumnya Granat memang  pernah menggugat grasi yang diberikan kepada terpidana Corby, terpidana narkoba asal Australia. Namun gugatan tersebut ditolak hakim PTUN Jakarta.

Sementara itu,  Kepala Badan Narkotika Nasional, Gories Mere, mengapresiasi rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mencabut grasi Ola. ’’Tolong (terus) diangkat (dalam) tulisan supaya mendapat atensi publik soal ini. Ini demi keselamatan generasi muda ke depan,’’ tegas Gories. (ydh/dni/ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Pasangan Daftar Hari Ini

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler