jpnn.com, BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan memberikan dana bantuan uang tunai kepada ribuan pemilik warung kecil yang jam operasionalnya harus dibatasi pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli.
”Tadi sudah saya rapatkan, malam ini tim lembur pendataan, satu atau dua hari lagi data awal sudah ada, dan dana kami percepat. Jangan dilihat nilainya, tetapi ini solidaritas semua, untuk membantu warung kecil, PKL, penjual gorengan dan sejenisnya yang jam operasionalnya harus dibatasi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani seusai mengecek program vaksinasi, Jumat (9/7).
BACA JUGA: Bupati Ipuk Fiestiandani Berdayakan Ekonomi Perempuan Korban Kekerasan, Baca Isi Suratnya
“Misal penjual gorengan, biasa buka sampai jam 22.00, sekarang harus tutup sesuai aturan di jam tertentu. Warkop biasanya sampai jam 24.00, bahkan dini hari, kan harus tutup dulu. Juga tidak boleh makan atau minum di tempat. PKL nasi goreng, makanan, dan sebagainya juga sama,” imbuh Ipuk.
Berapa jumlah sasaran warung kecil/PKL? “Ada ribuan, data pastinya selesai dalam satu atau dua hari ke depan,” ujarnya.
BACA JUGA: Dijemput Bupati Ipuk Fiestiandani untuk Vaksinasi Covid-19, Nenek Misnah Grogi, KTP pun Ketinggalan
Ipuk menambahkan, nilai bantuan yang direncanakan sebesar Rp 300.000 per warung kecil/PKL.
Namun, dia menyadari bahwa nilai tersebut mungkin tidak bisa menutupi potensi hilangnya omzet para pelaku usaha ultra mikro tersebut.
BACA JUGA: Tak Ada Ampun, Pak Ganjar Bubarkan Warga yang Sedang Makan di Warung
“Namun, paling tidak semoga bisa membantu. Selain itu, kami juga memberikan paket sembako, termasuk menyasar PKL,” ujar Ipuk.
Dia berharap program bantuan ini bisa ikut mengurangi mobilitas warga.
Dengan ribuan warung kecil/PKL berkomitmen menaati jam operasional, maka potensi mobilitas bisa ditekan.
“Misal asumsi, biasanya di atas jam tutup sesuai aturan, tiap warung kecil/PKL melayani bisa 50-100 orang sampai tutup di waktu normal. Dengan program ini mereka insyaallah berkomitmen taat aturan, sehingga bisa mengurangi mobilitas hingga puluhan ribu orang,” ujarnya.
Ipuk juga meminta maaf atas kebijakan PPKM Darurat demi pengendalian Covid-19.
“Ini masa sulit. Saya minta maaf. Kalau mobilitas dikurangi, insyaallah penyebaran Covid-19 bisa ditekan. Semua rumah sakit sudah hampir penuh, tenaga kesehatan kewalahan, maka kami mohon semua sabar dulu. Belanja makan-minum boleh, tetapi harus dibawa pulang,” ujarnya.
Ipuk juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus berdoa dan berikhtiar bersama mengurangi penyebaran Covid-19.
”Berdoa, berselawat, diiringi ikhtiar protokol kesehatan, pemerintah daerah juga berikhtiar menambah bed, merekrut tambahan tenaga kesehatan, memperluas tes dan tracing, menyiapkan tempat isolasi. Dengan izin Allah SWT dan kebersamaan, masa sulit ini bisa dilalui,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Banyuwangi juga telah membagikan ribuan paket sembako kepada karyawan toko, PKL, dan pengemudi becak.
”Kemarin dan hari ini juga ada paket sembako untuk ribuan penerima, ada yang lewat Satgas Covid-19 kabupaten, juga Satgas Kecamatan. Dibagikan seperti kepada karyawan yang toko tempat bekerjanya tutup. Juga ke PKL,” ujar Ipuk.
”Juga ada sembako ke pengemudi becak, yang susah dapat penumpang karena tempat mereka menunggu penumpang di toko atau pusat perbelanjaan juga harus tutup,” kata Bu Ipuk. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek