Tak Dapat Perhatian, Duda Beranak Dua Gantung Diri

Minggu, 25 Oktober 2015 – 00:57 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - MAGELANG - Sudarman (65) memutuskan diri mengakhiri hidupnya dengan tragis. Pria tua yang sudah sakit-sakitan itu memilih gantung diri.

Aksi nekat warga Dusun Wonoboyo Desa Keji Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang itu pertama kali diketahui Deni Supriyanto (33), tetangganya. Kebetulan, dia akan mengantar bubur kepada korban sekitar pukul 06.00, Sabtu (24/10).

BACA JUGA: Kebakaran Gunung Lawu tak Akan Makan Korban, Jika...

”Karena tidak ada yang mengurus, setiap pagi saya antar bubur buat Pak Darman, biasanya dia membukakan pintu sendiri, tetapi tadi saya ketuk pintu beberapa kali Pak Darman tidak keluar, ketika saya buka pintunya dan masuk, Pak Darman sudah menggantung menggunakan tali di blandar dapur, “ kata Deni, seperti dikutip dari Radar Kedu (Jawa Pos Group), Sabtu (24/10)

Mengetahui hal itu, dia kemudian berteriak minta tolong. ”Warga tidak berani menurunkan. Baru setelah petugas datang diturunkan dari tali gantungannya,” tandasnya.

BACA JUGA: Lampung Siaga Asap, Diduga Kiriman dari Sumsel

Menurut keterangan salah satu petugas Polsek Muntilan, korban yang merupakan duda beranak dua itu menggantung dengan menggunakan tali tambang plastik warna biru dengan panjang 1 meter yang dilingkarkan pada leher. ”Tali dikaitkan pada kayu blandar dalam dapur yang tidak begitu tinggi. Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau bekas luka,” ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan saksi, korban sudah lama menduda karena di tinggal mati istrinya. Meski memiliki dua anak, dia tidak pernah mendapatkan perawatan karena kedua anaknya bekerja di luar kota. Yakni di Kudus dan Jakarta.

BACA JUGA: Permen Mengandung Unsur Pelecehan Dibakar Habis

Sementara menurut keterangan tim medis dari Puskesmas Tanjung I Muntilan, dokter Yuni, korban tercatat sebagai pasien di Puskesmas Tanjung karena memiliki penyakit menahun yang belum sembuh. Yakni penyakit diabetes dan paru-paru.

”Kemungkinan depresi berat karena korban harus sendirian menderita sakit paru-paru dan diabetes yang sudah cukup lama belum sembuh. Korban sebenarnya masih dalam perawatan dokter di Puskesmas Tanjung,” terang dia.

Atas pernyataan dokter tersebut, maka oleh petugas korban akan diserahkan ke pihak keluarga, selanjutnya untuk dimakamkan di pemakaman umum dusun setempat. (vie/lis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Krisis Air Bersih di Provinsi Ini Sangat Parah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler