Kepala Seksi Urusan Agama Islam dan Penyelenggara Ibadah Haji pada Kementerian Agama Kota Tarakan H S Hermansyah menjelaskan bahwa penyebab jamaah terlantar tersebut sampai saat ini belum diketahui. Akan tetapi, H Hermansyah menyakinkan bahwa prosesi pelaksanaan rukun haji tiap jamaah berjalan lancar. “Hal tersebut, tak mengganggu jalannya ibadah haji, semua lancar,” tutur H Hermasnyah.
Di Mina, seluruh jamaah mendirikan kemah atau tenda sebagai basecamp pemondokan selama 2 hari untuk melakukan lontar jumrah di aqabah, ula, dan wusto sebelum keesokan harinya kembali menuju Mekkah untuk melakukan Thawaf Ifadhah dan Sai pada hari ini (28/10). Thawaf Ifadhah adalah tawaf yang menjadi rukun haji dan dilakukan bagi mereka yang telah pulang dari Wukuf di Arafah. Juga dinamakan bagi tawaf rukun umrah. “Informasi yang kami terima kemarin (27/10) sekira pukul 09.00 Wita, rombongan menuju Mekkah untuk Thawaf Ifadhah,” ungkap H Hermansyah kepada Radar Tarakan kemarin.
Sementara itu, jarak Mina menuju Mekkah yang memiliki panjang 2 hingga 3 kilometer tersebut, dilalui jamaah dengan menggunakan 7 bus berkapasitas 50 penumpang. “Seluruh jamaah menggunakan bus, walau ada jamaah berjalan kaki,” kata H S Hermansyah.
Terkait kondisi kesehatan jamaah, dijelaskan oleh H S Hermansyah, bahwa total jamaah asal Tarakan yang berjumlah 142 orang tersebut semua dalam kondisi sehat dan mampu menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji. “Walau cuaca sangat panas, sampai saat ini semua baik-baik saja, termasuk haji lansia atau yang tertua,” ujarnya. Untuk diketahui, dari total jamaah asal Tarakan tersebut, sebanyak 24 orang masuk dalam kategori lanjut usia, yakni mereka yang berusia diatas 60 tahun. Sementara yang berusia 50 sampai 60 tahun sebanyak 20 orang. Sedangkan, dominasi haji tahun ini diisi oleh usia dibawah 50 tahun dengan 79 orang.(*/asm/ndy/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Terlibat Teror Bom, Pelajar SMK Tentena Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi