Tak Diduga, Pasar Cileungsi Bogor jadi Klaster Baru Penyebaran Corona

Minggu, 31 Mei 2020 – 00:13 WIB
Pedagang di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, saat pengecekan suhu tubuh, Rabu (13/5). Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Sejak Kamis (28/5), kasus positif Corona di Kabupaten Bogor kembali melonjak. Di mana, tujuh kasus positif baru kembali mencuat pada Jumat (29/5).

Padahal selama empat hari sebelumnya, kasus positif Covid-19 sempat melandai.

BACA JUGA: 3 Orang Positif Corona, Satu Desa Diisolasi, Petugas Gabungan Bergerak

Lonjakan tujuh kasus itu tercatat dari Kecamatan Ciomas dan Cileungsi. Bahkan, enam orang sekaligus berasal dari Kecamatan Cileungsi. Sebagian terjangkiti dari klaster yang sama dan diperkirakan local transmission.

“Sebanyak empat orang terkonfirmasi positif merupakan klaster Pasar Cileungsi. Mereka meliputi satu pedagang daging, satu pedagang ikan asin, dan dua orang pedagang buah,” beber Bupati Bogor Ade Yasin.

BACA JUGA: 10 Orang Reaktif Corona dari Hasil Rapid Test di Lingkungan Pasar

Selain Stasiun Bojonggede, pemkab Bogor memang sempat menggelar tes swab di Pasar Cileungsi. Sebanyak 25 pedagang dan lima petugas pasar diambil sampel swabnya. Tanpa diduga, hasil yang telah keluar itu menunjukkan bahwa pasar tradisional itu menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, tak ada gejala Covid-19 yang tampak pada para pedagang itu. Pengambilan sampel swab dilakukan secara acak oleh tim Gugus Tugas Covid-19. Lantaran pasar dianggap sebagai salah satu high risk penyebaran Covid-19.

BACA JUGA: Masyarakat Diberikan Beras Tak Layak Konsumsi, Jangan-jangan...

Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sopiah membenarkan transmisi lokal di lingkungan pasar itu. Pihaknya tentu akan melacak jejak siapa saja pembeli yang melakukan kontak dengan para pedagang selama 14 hari.

"Selama ini, pasar tradisional memang tetap beroperasi memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Kabupaten Bogor kini telah merangkum 194 kasus positif Covid-19. Dalam dua hari berturut-turut, lonjakannya cukip signifikan. Padahal, angka kasus positif itu sempat stagnan selama empat hari berturut-turut.

Kendati demikian, sebanyak enam orang juga telah dinyatakan sembuh. Lima orang berasal dari Kecamatan Kemang dan satu lagi dari Tajurhalang. Secara otomatis, Kecamatan Kemang tak lagi menjadi zona merah. Hanya saja, warga tetap harus tetap waspada lantaran daerah itu masih merangkum kasus-kasus PDP. (mam/radarbogor)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler