Tak Disebut sebagai Pendiri Banten, Keluarga Ratu Atut Protes

Senin, 05 Oktober 2015 – 06:20 WIB
Ratu Atut Chosiyah. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - SERANG - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo berpesan kepada Gubernur Banten Rano Karno agar mampu mencegah kasus korupsi di daerahnya. Rano juga diminta mendengarkan masukan dari tokoh masyarakat, mahasiswa, dan pers khususnya.

"Itu bisa mencegah terjadinya korupsi," kata Tjahjo Kumolo saat Rapat Paripurna HUT Banten di Gedung DPRD Banten, Kota Serang, Minggu (4/10).

BACA JUGA: Cinta Ditolak, Eh...Helm Bertindak

Tjahjo juga mengingatkan agar Rano memahami sejarah pembentukan Provinsi Banten yang diharapkan para tokoh pendirinya untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat agar bisa sejajar dengan provinsi lainnya, terlebih Provinsi Jawa Barat.

"Pimpinan dan tokoh-tokoh itu harus didengar masukannya. Pendiri provinsi Banten ini berpikiran masyarakat di Banten ingin cepat sejajar dengan Jawa Barat. Masukan, saran, harus terus dilibatkan dalam pengambilan politik di Banten," saran Tjahjo.

BACA JUGA: Innalilahi, Ibu Cantik Tewas Disaksikan Empat Anaknya di Ruang Tamu

Pada Rapat Paripurna HUT Banten sempat diwarnai protes dari menantu mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Ade Rossi Khaerunisa.

Pasalnya, Ketua DPRD Banten, Asep Rakhmatullah saat membacakan nama-nama orang yang berjasa dalam pembentukan Provinsi Banten dan mantan gubernur sejak awal pembentukan provinsi, ketika itu Asep tak menyebutkan Ratu Atut Chosiyah. Sementara, mantan Gubernur Banten lainnya, seperti Djoko Munandar dan tokoh masyarakat pendiri Banten dengan tegas diucapkan oleh Asep.

BACA JUGA: Tak Dapat Jatah, Ormas Blokir Proyek Drainase

"Semua nama mantan gubernur dan tokoh masyarakat Banten disebut, tapi kenapa Ibu Ratu Atut Chosiyah tidak disebut. Saya sebagai keluarga jelas kecewa," kata wanita yang biasa disapa Acie itu geram.

Di hadapan Mendagri, Tjahjo Kumolo dan Rano Karno, wanita berparas cantik itu merasa mertuanya tidak dianggap oleh Ketua DPRD Banten. Padahal, Atut telah memimpin Banten selama 12 tahun dengan segala pro dan kontranya.

"Apakah kepemimpinan Ratu Atut Chosiyah selama 12 tahun tidak dianggap," tuturnya seraya mempertanyakan sikap Rano yang hingga kini tidak pernah menemui Ratu Atut.

Menanggapi protes itu, Asep Rakhmatullah pun mengakui kesalahannya. Dia kemudian dengan mengucapkan terima kasih kepada Ratu Atut Choiyah yang telah memimpin Banten sesaat sebelum Sidang Paripurna Istimewa HUT Banten ditutup.

"Terhadap mantan Gubernur Banten, Ibu Ratu Atut Chosiyah, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas segala pengabdiannya," kata Asep.(IGO/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Pasangan Kumpul Kebo Digerebek Warga, Hukumannya Unik, Baca deh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler