Tak Dapat Jatah, Ormas Blokir Proyek Drainase

Senin, 05 Oktober 2015 – 02:16 WIB
Aparat mengamankan lokasi proyek drainase, di Jl Siti Aisyah, Teluk Lerong Ilir, Samarinda Ulu. Foto: dok/Samarinda Pos

jpnn.com - SAMARINDA - Hanya gara-gara proyek saluran drainase di Jl Siti Aisyah, Teluk Lerong Ilir, Samarinda Ulu, Kalimantan Timur, bentrokan massa hampir pecah. Ironisnya, proyek ini untuk sementara harus dihentikan. 

Minggu (4/10) pagi sekitar pukul 10.00 Wita, sembilan orang pria yang berasal dari salah satu Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Samarinda memblokir Jalan Siti Aisyah dengan menggenggam senjata tajam (sajam). Para pekerja yang semulanya terlihat hilir mudik mengendarai truk yang membawa material proyek, terpaksa harus berhenti karena hadangan orang-orang tersebut. 

BACA JUGA: 3 Pasangan Kumpul Kebo Digerebek Warga, Hukumannya Unik, Baca deh

Pemimpinnya diketahui bernama A. Diduga kuat, sosok ini diketahui naik pitam hingga nekat memblokir jalan lantaran tidak mendapatkan bagian dalam proyek pembenahan drainase. 

“Dia minta bagian sekitar Rp 300 juta. Tapi karena tidak dapat, dan melihat ada orang yang mulai melakukan pekerjaan, akhirnya dia menutup jalan,” ucap Kapolsekta Samarinda Ulu Kompol Yogie Hardiman melalui Kanit Reskrim Ipda Teguh Wibowo, seperti dikutip dari Samarinda Pos, Senin (5/10).

BACA JUGA: Pesawat Aviastar Belum Terendus, Ini Tantangan yang Dihadapi

Kemarahan A yang tidak mendapat bagian dalam proyek itu cukup serius. “Informasi dari warga yang menelpon kami di kantor, dia ini sempat mengirimkan pesan singkat kepada salah satu warga yang berisi ancaman,” ungkap Teguh. 

Namun pada saat mengirimkan pesan singkat kala itu, A diketahui tidak melakukan tindakan dengan turun di lapangan. Mungkin merasa pesan singkatnya tidak digubris, akhirnya A beserta kawan-kawannya datang menggunakan sebuah mobil. 

BACA JUGA: PARAH... Proyek Jembatan Senilai Rp312 Miliar Ambruk, Beginilah Kondisinya

Tidak hanya dilengkapi sajam, Abu dan kawan-kawan juga membawa tameng yang berbahan dasar kayu.  “Mereka hanya melakukan penjagaan karena merasa negosiasinya belum selesai dan dia tidak ingin proyek berjalan sebelum keinginannya dipenuhi,” jelas Teguh.

Puluhan Unit Sabhara dan Brimob Detasemen B Pelopor Polda Kaltim akhirnya dikerahkan. Abu beserta teman-temannya akhirnya diringkus karena telah meresahkan warga sekitar. Namun saat Abu diamankan polisi hanya menemukan satu buah sajam dan tameng. 

“Kami juga mengamankan mobil yang dikendarainya,” ujar Teguh. 

A yang diamankan polisi bisa terancam jeratan hukum karena sajam yang dimilikinya. “Bisa dikenakan UU Darurat itu nantinya. Kalau saja dia melakukan pemblokiran tidak membawa sajam mungkin kita bisa menyelesaikannya secara persuasif saja,” kata Teguh. (rm-3)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Twin Otter Terbang Tiga Jam Nyari Pesawat yang Hilang Kontak, Hasilnya?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler