jpnn.com, JAKARTA - Susi Ferawati mengalami sejumlah kejadian tak mengenakkan gara-gara memakai kaus bertuliskan #DiaSibukKerja.
Mulai dari persekusi di car free day (CFD), Bundaran HI, Jakarta Pusat hingga diserbu di media sosial oleh massa yang diduga dari #2019GantiPresiden.
BACA JUGA: Hadapi Massa #2019GantiPresiden, Anak Susi Ferawati Trauma
Hal ini disampaikan Susi ketika melapor ke Polda Metro Jaya. Menurut dia, aksinya ketika melindungi anaknya di CFD dituding hanya akting belaka.
"Saya baca di media sosial, bahwa saya disangka berakting. Saya tegaskan, tidak sama sekali. Ini benar kejadian yang saya alami bersama anak saya di Bundaran HI," ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin (30/4).
BACA JUGA: Praktisi Hukum: Polisi Harus Usut Tuntas Kasus Susi Ferawati
Bahkan, hingga hari ini dia masih disebut-sebut sebagai massa sewaan untuk mau memakai kaus #DiaSibukKerja.
“Saya sampaikan ini benar anak saya. Jadi bukan jangan kalian kira itu anak sewaan, tidak,” tegas dia.
BACA JUGA: Pengakuan Susi Ferawati Korban Massa #2019GantiPresiden
Atas insiden itu, Susi membuat dua laporan berbeda. Perihal aksi perundungan di medsos itu, Susi melaporkan pemilik akun Twitter @Netizentofa dengan Pasal 27 ayat 4 Juncto Pasal 45 ayat 4 Undang Undang RI Nomor 19 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Dia melaporkan pemilik akun Twitter itu karena dianggap melakukan pengancaman melalui tulisan yang diunggah.
“Itu karena dia menyebarkan di Twitter yang intinya, kata-katanya itu adalah 'ibunya harus paham situasinya kalau tidak mau ribut, copot kausnya biar anaknya tenang'. Itu masih ada tweetnya," tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stedi Pastikan Tak Dibayar Untuk Pakai Kaus #DiaSibukKerja
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan