Tak Ikut UN, Murid Dijemput Kepsek

Selasa, 07 Mei 2013 – 02:42 WIB
MAKASSAR -- Ini merupakan hal yang tak lumrah. Namun demi alasan masa depan, seorang kepala sekolah (kasek) terpaksa menjemput muridnya agar ikut Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang digelar Senin (6/5). Ini dilakukan Kasek SD Inpres Jongayya, Kota Makassar, Sulsel, Sulaiman.

Sulaiman menjelaskan, murid yang tak ikut UASBN tentu akan terancam masa depannya. Ujian merupakan salah satu indikator untuk naik ke jenjang pendidikan berikutnya.

Ia mengaku rutin melakukan hal seperti itu setiap kali ujian digelar. Jika ada muridnya yang tak masuk kelas saat ujian berlangsung, ia berinisiatif mendatangi muridnya. "Saya pasti jemput. Apalagi jarak rumahnya, hanya sekitar 500 meter dari sekolah," kata Sulaiman seperti yang dilansir FAJAR (Jawa Pos Group), Selasa (7/5).

Salah seorang murid SD Inpres Jongayya bernama Reski dijemput khusus Sulaiman karena hingga jam ujian segera dimulai, ia belum berada di dalam kelas. Karena rumahnya yang tidak begitu jauh dari sekolah, Sulaiman lalu menjemput murid tersebut dan membawanya ke sekolah agar ikut ujian.

"Melihat ada murid saya tidak hadir. Setelah dijemput, siswa tersebut akhirnya mengikuti ujian bersama teman-temannya," imbuh Sulaiman.

Ia mengaku, menjemput murid yang tak ikut ujian nasional sudah terbiasa dilakukan dan sudah jadi tradisi di sekolahnya. Jika ada peserta ujian yang tak datang, rumahnya akan langsung didatangi Sulaiman yang sudah 20-an tahun menjadi kasek tersebut.

"Saya jemputki, pas dia (Reski, red) lagi cuci piring di rumahnya," ujar Sulaiman menceritakan pengalamannya menjemput salah seorang muridnya tersebut.

Sulaiman mengaku sudah mengenali sebagian masyarakat yang tinggal di kompleks sekitar sekolahnya. Apalagi, ia juga sudah lama tinggal di sekitar SD Inpres Jongayya. Sebelum menjadi kasek, Sulaiman merupakan guru biasa di sekolah tersebut. Di sekolah yang beralamat di Jalan Andi Tonro ini, peserta UASBN sebanyak 60 murid.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Mahmud BM, mengungkapkan, secara umum pelaksanaan UASBN untuk SD berjalan lancar. Ia mengaku sempat melakukan pemantauan ke beberapa sekolah bersama delegasi dari Direktorat Pembinaan Sumber Daya Manusia Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Jumlah peserta UASBN di Kota Makassar sebanyak 24.044. Mereka berasal dari 365 SD Negeri, 48 SD swasta, dan 44 madrasah ibtidaiyah (MI). Hanya saja, Mahmud mengaku belum mengetahui jumlah murid yang tak ikut UASBN hari pertama. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Gulirkan Hak Angket Soal Reklamasi Pantai

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler