Tak Ingin Seperti Nauru, Pj Gubernur Kaltim Kampanyekan Penanaman Kembali Bekas Tambang

Rabu, 30 Oktober 2024 – 20:37 WIB
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menerima 180.000 bibit kakao secara simbolis dari Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal Arief Wiedhartono untuk para petani guna mendukung pengembangan perkebunan kakao. Ini bukti nyata tambang menyejahterakan dan tidak merusak lingkungan. Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, SAMARINDA - Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengampanyekan penanaman kembali area bekas tambang.

Dia menjelaskan pengelolaan tambang yang buruk akan mengancam kehidupan di masa depan.

BACA JUGA: Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Tanam Kakao di Berau Coal

Akmal menyontohkan kasus yang terjadi di Nauru, sebuah negara di kawasan Pasifik Tengah yang sekarang menjadi negara termiskin di dunia dan kesulitan air bersih.

Padahal sebelumnya, negara kecil itu menjadi salah satu negeri terkaya di dunia.

BACA JUGA: APBD Kaltim Terbesar di Indonesia, tetapi Mengapa Banyak Infrastruktur Jalan Rusak?

Hal ini disampaikan Akmal saat berkunjung di lokasi Green House PT Berau Coal, Selasa (29/10).

"Nauru adalah negara kecil yang kaya karena tambang. Namun, karena mereka tidak mengelola untuk masa depan, sekarang mereka menjadi negara termiskin di dunia," kata Akmal dikutip JPNN.com, Rabu (30/1).

BACA JUGA: Ucapan Cawagub DKI Suswono yang Bikin Gaduh di Pertemuan Ormas Bang Japar

Dia menjelaskan penanaman bibit kakao dilakukan di lokasi Kawasan Pengembangan Masa Depan atau disingkat Kembang Mapan dengan total luasnya 709,9 hektare.

Menurutnya, pola pengelolaan tambang di Berau Coal ini jelas sangat jauh berbeda dengan apa yang sudah terjadi di Republik Nauru, era tahun 80-an lalu.

"Konsep kelola tambang Berau Coal sangat memerhatikan kepentingan masa depan dan transformasi dari tambang menuju pertanian, peternakan dan perikanan," lanjutnya.

Namun, langkah progresif seperti dilakukan Berau Coal, bukan tanpa halangan.

Sebab, lanjutnya, berkembang stigma negatif yang terus dibangun, bahwa tambang menghadirkan kehancuran dan kerusakan lingkungan.

Dia menjelaskan yang terjadi justru sebaliknya. Seperti yang dilakukan oleh Berau Coal dan perusahaan tambang pemegang IUP yang secara konsisten melakukan upaya-upaya serius untuk melakukan penghijauan kembali dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami terus lakukan aksi nyata dan kampanye positif, bahwa tambang harus menghadirkan rakyat yang lebih sejahtera. Tambang harus menghadirkan masyarakat dan lingkungan yang lebih baik ke depan," tegas Akmal.

Akmal berharap Berau Coal dan perusahaan pemegang IUP lainnya dapat memberikan contoh pembangunan berkelanjutan.

Misal saja, membantu mewujudkan ketahanan pangan di daerah melalui pemanfaatan areal lahan eks tambang di sekitar perusahaan.

Minimal, untuk keperluan sayur mayur dan ikan di lokasi perusahaan tidak mengganggu pasar lokal di masyarakat.

"Kalau perusahaan bisa mengembangkan tanaman sayur mayur, peternakan dan perikanan, tidak perlu mengganggu pasar masyarakat. Jangan-jangan selama ini, Berau Coal yang sudah menyebabkan tingginya inflasi di Berau," canda Akmal.

Selanjutnya, dia meminta agar Berau Coal dapat terus membantu pemerintah daerah untuk pengendalian inflasi dan membangun kemandirian.

"Perusahaan harus bantu menanam pangan untuk keperluan sendiri, sehingga tidak mengganggu pasar masyarakat," tandasnya.

Di sisi lain, menurutnya, kerusakan yang diakibatkan tambang merupakan ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Persoalannya itu, ada yang juga mau ikut menggali, tapi tidak punya sumber daya untuk mengembalikannya lagi (tambang ilegal)," pungkas Akmal.

Di akhir acara dilakukan penyerahan secara simbolis 20 rumah layak huni bantuan CSR PT Berau Coal dan serah terima 180.000 bibit kakao untuk masyarakat. 

Acara dihadiri Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal Arief Wiedhartono, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kaltim Ujang Rachmad, Kepala ESDM Kaltim Bambang Arwanto dan Pjs Bupati Berau Sufian Agus. (mcr8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Film Porno, Siskaeee dan Pemeran Lain Divonis Setahun Penjara


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler