jpnn.com - Kelapa makin tua kian bersantan. Kakek asal Kedung Baru, si Donwori, 69, mengalami masa keemasan.
Di usianya yang memasuki kepala tujuh, kakek 12 cucu ini berniat nikah lagi dengan sahabatnya yang pensiunan dokter.
BACA JUGA: Naikkan Tunjangan PNS untuk Tekan Praktik Pungli
Supaya anaknya tidak lagi mengurusi kehidupannya kelak. Ia pun memilih membagi warisannya terlebih dulu.
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
BACA JUGA: Puluhan Rumah Rusak, Pohon Bertumbangan
KAKEK Donwori ingin adil selagi masih hidup.
Makanya, ia tak mau menunda waktu untuk membagi warisan berupa rumah, tanah dan kebun di kawasan Batu sebelum meninggal.
BACA JUGA: Dokter PNS Hanya Digaji Rp 2,8 Juta Per Bulan
Namun, yang membuatnya kuat melangkahkan kaki ke Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Senin (21/11) adalah ia ingin menikah lagi dengan sahabat lamanya, sebut Karin, 67.
”Masak tua kini dirawat sama pembantu. Anak-anak sudah sibuk dengan keluarga barunya. Saya mau mengisi hari-hari dengan istri saya nanti,” kata duda beranak empat itu.
Dengan tubuh yang terlihat segar dan kulit bersih, Donwori memang terlihat lebih muda jika dibandingkan dengan umurnya.
”Saya olahraga rajin, sepedaan. Tidak merokok. Makan sayuran,” tandas dia dengan senyum lepas.
Menurut pensiunan BUMN itu, dirinya ingin membagi warisan sebesar Rp 7 miliar ke anakanaknya.
Warisan itu kecuali rumah mewah yang kini ia tempati. Bagi Donwori, rumah itu adalah rumah yang sangat ia sayangi.
Hasil kerja kerasnya menjadi seorang pegawai sekaligus pengusaha batubara.
Rumah itu pula yang membuat keempat anaknya kini sukses bekerja di perusahan dunia, baik bidang telekomunikasi, perbankan, dan sebagainya.
”Ketemu anak setahun sekali. Saya tidak mau susah dan nelongso hidup sendiri. Kebetulan tahun lalu ketemu teman SMA, mantan dokter,” kata Donwori.
Karin yang juga seorang dokter memiliki dua anak yang kini tinggal di Autralia.
15 tahun lalu, suaminya meninggal terkena serangan jantung.
Sementara Donwori baru ditinggal istrinya untuk selamalamanya tujuh tahun lalu.
Istrinya meninggal karena komplikasi diabetes.
Sementara itu, anak bungsu Donwori, sebut Mira, 40, yang bisa mendampingi ayahnya menyatakan tak bisa lagi berbuat apaapa.
Sebenarnya, Mira sangat berharap ayahnya tidak menikah lagi.
Apalagi, ia melihat ayahnya dulu sangat mencintai ibunya.
”Saya kerja di Jakarta. Mau gimana lagi, tidak mungkin juga saya PP SurabayaJakarta tiap minggu nemenin ayah. Anak dan suami di Jakarta. Ini saya cuti sampai waktu masuk kerja saja diteleponin terus sama kantor,” kata Mira tampak pasrah.
Soal harta warisan yang lebih dulu diberikan ayah, Mira mengaku tidak terlalu memikirkannya.
Begitu pula dengan ketiga kakaknya. Bila pun mendapatkan warisan itu, Sephia berniat akan menjadikannya aset dan tidak akan menjualnya.
”Kalau bisa sih nambah terus asetnya,” kata akuntan publik di Jakarta itu.
(no/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asli Deh, Ini Kabar Bagus Banget Bagi PNS dan Honorer
Redaktur : Tim Redaksi