Tak Kuat Menahan Sentimen Negatif, Rupiah Hari Ini Loyo

Senin, 13 September 2021 – 10:34 WIB
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan kurs rupiah hari ini diproyeksi loyo. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan kurs rupiah hari ini diproyeksi melemah.

Pasalnya, pelaku pasar yang mengantisipasi data inflasi Amerika Serikat.

BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Diserang Sentimen Hawkish, Duh Melempem Lagi

Rupiah hari ini dibuka melemah 37 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp 14.240 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.203 per USD.

"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap USD hari ini karena pasar mengantisipasi rilis data inflasi konsumen AS pada Agustus yang akan dirilis besok malam," kata Ariston saat dihubungi di Jakarta, Senin.

BACA JUGA: Badai Isu Tapering Kembali, Rupiah Hari Ini Rontok Lagi

Menurut Ariston, data kemungkinan akan menunjukkan tingkat inflasi AS masih meninggi yang membuka peluang tapering pada akhir tahun oleh The Fed.

Pada akhir pekan lalu, data inflasi produsen AS Agustus masih menunjukkan kenaikan 8,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan sebelumnya 7,8 persen.

BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Kembali Berjaya, Mantap!

Selain itu, salah satu pejabat The Fed pimpinan area Cleveland Loretta Mester pada Jumat (10/9) malam mendukung kebijakan tapering diberlakukan pada akhir tahun ini.

"Namun di sisi lain, membaiknya kasus COVID-19 di Tanah Air dibandingkan negara tetangga, bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Ariston.

Terkait pandemi, lanjut Ariston, rupiah hari ini dipengaruhi jumlah kasus harian COVID-19 pada Minggu (12/9) bertambah 3.779 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,17 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 188 kasus sehingga totalnya mencapai 138.889 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 9.401 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,92 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 109.869 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 72,77 juta orang dan vaksin dosis kedua 41,73 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak ke kisaran Rp 14.180 per USD hingga Rp 14.250 per USD.

Pada Jumat (10/9) kemarin, rupiah menguat 50 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp14.203 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.253 per USD. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler