jpnn.com, LIMA PULUH KOTA - Seorang mahasiswa asal Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari Fly Over Kelok 9, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kejadian yang membuat heboh warga sekitar itu terjadi pada Minggu (25/10) sekitar pukul 16.30 WIB.
BACA JUGA: Innalillahi, Fahrurrozi Gubernur Tandingan Ahok Meninggal Dunia Karena Covid-19
Korban bernama Rafsanjani Ramadhan berusia sekitar 25 tahun ditemukan tewas dengan kondisi luka parah di dasar jurang yang dalamnya sekitar 50 meter.
Selain warga sekitar, kejadian tersebut membuat pengendara yang kebetulan melintas berkerumun di fly over tersebut menyaksikan korban yang sudah tergeletak tak bernyawa.
BACA JUGA: Presiden SBY Akan Resmikan Kelok 9
Tak lama berselang, petugas SAR gabungan tiba di lokasi untuk melakukan proses evakuasi.
Karena kondisi dasar jurang yang sangat dalam, membuat proses evakuasi membutuhkan waktu berjam-jam.
BACA JUGA: Masyarakat Lima Puluh Kota Ingin Mulyadi jadi Gubernur Sumbar
Petugas turun menggunakan tali sambil dan mengikatkan korban ke tandu evakuasi.
Sekitar pukul 20.15 WIB, jasad korban berhasil diangkat dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adnan WD Payakumbuh.
Kasatreskrim Polres Lima Puluh Kota, AKP Nofrizal Can mengatakan, dari hasil identifikasi, korban berstatus seorang mahasiswa, tetapi belum diketahui mahasiswa dari universitas mana.
Namun, korban diketahui berasal dari Korong Lantak Mingkudu, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman.
"Kami selanjutnya berkoordinasi dengan Polres Padang Pariaman untuk memberi tahu keluarga korban. Ternyata, memang benar korban warga Padang Pariaman. Selain itu, dari hasil penelusuran, ternyata korban telah hilang kontak dengan keluarganya semenjak Jumat (23/10) lalu,” kata AKP Nofrizal.
Dia menjelaskan, korban diketahui hilang kontak dengan keluarga berdasarkan keterangan dari kakak ipar korban bernama Riki Kamelia (41) yang berada di Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
“Kakak ipar korban menjelaskan sebelumnya korban mengalami depresi dikarenakan korban mengalami pecah kongsi dagang dan mengalami kerugian yang cukup besar. Dua hari sebelum kejadian, korban ingin pergi ke Kabupaten Padang Pariaman dari Siak menggunakan mobil travel,” ujar Nofrizal.
Dia menambahkan, adik kandung korban sudah menjemput jenazah korban di RSUD Adnan WD dan memastikan bahwa korban adalah kakak kandungnya.
Dari kasus ini, disimpulkan kalau korban diduga telah melakukan upaya bunuh diri.
“Barang bawaan korban yang ditemukan di lokasi, seperti uang tunai lebih Rp 1,5 juta dan tas salempang. Evakuasi korban dilakukan tim SAR Lima Puluh Kota dengan menggunakan tali,” ungkap AKP Nofrizal.
AKP Nofrizal menuturkan, dari hasil keterangan saksi pemilik warung di sekitar lokasi, korban sempat datang ke salah satu warung yang berada di kawasan Fly Over Kelok 9.
Pada saat itu korban membeli sebatang rokok serta sempat menjelaskan bahwa korban merupakan mahasiswa.
“Korban pun terlihat berjalan menuju Fly Over Kelok 9. Keterangan saksi, korban berjalan di depan sebuah warung sambil memukul kepala secara berulang ulang kali. Korban sempat duduk di tembok pembatas jalan yang berada di Fly Over Kelok 9 sambil merokok sekitar pukul 15.00 WIB,” ujar AKP Nofrizal.
Karena tingkahnya terlihat aneh oleh salah seorang yang berada di Fly Over Kelok 9, korban terus diperhatikan.
Setelah hampir setengah jam duduk di tembok pembatas fly over paling atas, saksi yang sempat memperhatikan korban tidak lagi melihat korban berada di lokasi.
“Merasa heran, akhirnya saksi memberanikan diri melihat dari atas jembatan ke bawah Fly Over Kelok 9. Ternyata, saksi melihat korban tergeletak di dasar jurang berbatu aliran sungai di bawah Fly Over Kelok 9. Saksi, langsung memberi tahu kepada warga sekitar dan Jorong Batu Badukuang, Kecamatan Harau,” ulas AKP Nofrizal.
Sementara itu, Kepala Pos SAR Lima Puluh Kota Robi Saputra mengatakan, karena kondisi tempat jatuhnya korban berada di ketinggian 50 meter dari Fly Over Kelok 9, sehingga evakuasi dilakukan dengan menggunakan tali yang turun melalui jembatan Fly Over Kelok 9 dan kemudian dilakukan penarikan bersama-sama.
“Evakuasi berlangsung hampir dua jam dan tepat pukul 20.15 Wib korban sudah berhasil kita angkat dari jurang dengan kondisi sudah meninggal dunia. Kemudian memang ada beberapa luka lebam pada tubuh korban dan setelah itu jasad korban dibawa ke RSUD Adnan WD Payakumbuh,” sebut Robi Saputra. (us/posmetropadang)
Redaktur & Reporter : Adek