Simpulan tersebut didapat Suharno setelah memantau latihan dua hari mulai Senin (3/9) hingga Selasa (4/9). Tak mau terus berkepanjangan, dia pun melontarkan peringatan kepada 10 penggawa lawan yang sudah sepakat bertahan di klub berjuluk Laskar Joko Samudro itu musim ini.
"Harusnya mereka tahu kalau posisi mereka di sini masih belum aman. Bisa saja ada perubahan dengan status mereka di sini. Kalau tidak bisa menunjukkan permainan terbaik, ya kami akan mencari yang lain saja," ujar pelatih yang musim lalu menangani Arema ISL itu.
Ancaman yang dikeluarkan Suharno itu memang ditujukan kepada seluruh pemain. Tapi, tidak semua pemain yang dianggapnya belum memperlihatkan kemampuan maksimal. Dari 10 pemain, 2-3 di antaranya dianggap masih belum layak untuk masuk dalam tim ISL seperti Persegres.
Menurut Suharno, dirinya tak mau setengah-setengah dalam persiapan kali ini. Apalagi di Persegres musim ini dia dibebani manajemen target membawa tim merangsek ke posisi lima besar ISL. "Grafiknya akan kami amati hingga sebulan ke depan, pokoknya sebelum pendaftaran pemain untuk ISL musim ini," ungkap Suharno.
Sekalipun sepakat, Ke-10 pemain yang sudah dipertahankan sejatinya masih belum membubuhkan tanda tangan. Jadi, ada dua opsi yang dipilih pemain itu. Bisa dibatalkan kontraknya, atau diposisikan sebagai ban serep saja. "Kalau untuk urusan itu akan kami serahkan ke manajemen. Yang jelas apapun penilaian saya, itu akan diajukan ke manajemen," imbuh dia.
Sayangnya, manajemen dalam hal ini manajer teknik Thoriq Majiddanor tidak bisa dikonfirmasi. Hanya, menurut salah satu sumber di internal manajemen Persegres, untuk pemain putra daerah yang dipertahankan tidak dapat diganggu gugat. "Tak tahu lagi kalau untuk pemain luar Gresik," sebut sumber itu.
Sementara itu, dalam perkembangannya banyak pemain-pemain bidikan Persegres yang mulai menjauh. Sebagai contoh, duo Persela I Gede Sukadana dan Jimmy Suparno yang sebelumnya didekati Persegres malah lebih condong ke Arema. Demikian juga dengan Zulkifli Syukur yang melangkah ke Sriwijaya FC. Banyak yang menganggap kondisi itu terjadi lantaran Persegres tidak berani all out dalam membelanjakan anggarannya. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilih Debutan Ketimbang Peter Pan
Redaktur : Tim Redaksi