DONGGALA – Keputusan DPD Partai Golkar Kabupaten Donggala yang tidak memasukan para Ketua PK (Pimpinan Kecamatan) sebagai calon anggota legislatif DPRD Donggala berbuah kekecewaan. Sejumlah pengurus PK Golkar yang tergabung dalam Forum PK menyatakan kekecewaannya. Bahkan sebagian mereka mengancam akan pindah ke Partai Hanura.
Ketua Forum PK Golkar se Kabupaten Donggala, Fahry Marzukie kepada Radar Sulteng (JPNN Group) membenarkan kekecewaan kader Golkar tersebut. Bahkan kata Fahry, sejumlah pengurus PK, seperti PK Banawa yang dipimpinnya, PK Sojol, PK Balaesang, PK Balaesang Tanjung, PK Damsol, dan PK Labuan, telah menyatakan mosi tidak percaya dengan keberadaan Sekretaris DPD Golkar Donggala, Andi Sofyan Jotolembah.
Fahry yang akrab disapa Maikel ini mengaku, keputusan proses pencalegan dimotori oleh Sekretaris Golkar Andi Sofyan Jotolembah, sehingga masalah ini terjadi, karena sekretaris tidak cermat dan tidak pandai melihat kader potensial sesuai mekanisme partai.
Bagaimana dengan tim seleksi caleg? Fahry mengaku tidak yakin hal itu diputuskan oleh tim seleksi karena keberadaan tim seleksi hanya formalitas. “Kami kurang yakin kalau tim bekerja baik, buktinya banyak kader potensial yang sudah berjuang lama di partai, tapi tidak masuk caleg,” katanya seperti dilansir Radar Sulteng, Selasa (2/4). (fer/awa/jpnn)
Ketua Forum PK Golkar se Kabupaten Donggala, Fahry Marzukie kepada Radar Sulteng (JPNN Group) membenarkan kekecewaan kader Golkar tersebut. Bahkan kata Fahry, sejumlah pengurus PK, seperti PK Banawa yang dipimpinnya, PK Sojol, PK Balaesang, PK Balaesang Tanjung, PK Damsol, dan PK Labuan, telah menyatakan mosi tidak percaya dengan keberadaan Sekretaris DPD Golkar Donggala, Andi Sofyan Jotolembah.
Fahry yang akrab disapa Maikel ini mengaku, keputusan proses pencalegan dimotori oleh Sekretaris Golkar Andi Sofyan Jotolembah, sehingga masalah ini terjadi, karena sekretaris tidak cermat dan tidak pandai melihat kader potensial sesuai mekanisme partai.
Bagaimana dengan tim seleksi caleg? Fahry mengaku tidak yakin hal itu diputuskan oleh tim seleksi karena keberadaan tim seleksi hanya formalitas. “Kami kurang yakin kalau tim bekerja baik, buktinya banyak kader potensial yang sudah berjuang lama di partai, tapi tidak masuk caleg,” katanya seperti dilansir Radar Sulteng, Selasa (2/4). (fer/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Lunas, BNR Belum Bangun Rumah
Redaktur : Tim Redaksi