Tak Masuk Kabinet Tokoh-tokoh Indonesia Timur Berang

Jumat, 31 Oktober 2014 – 04:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah tokoh asal Indonesia Timur berang karena tak ada satupun orang dari  kawasannya yang masuk ke dalam kabinet menteri Jokowi-JK.

Mereka menilai saat ini sudah semakin menurun kesadaran menegakkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang justru dirusak oleh para elite politik yang dekat dengan kekuasaan.

BACA JUGA: Muktamar PPP Versi SDA tak Punya Izin dari Polri tapi Tetap Digelar

"Inilah fenomena mutakhir di negeri ini. Buktinya baru dalam sejarah Indonesia tak ada keterwakilan dari wilayah kami masuk ke dalam kabinet pemerintahan," ujar Wakil Ketua DPD RI dalam pertemuan para tokoh masyarakat Indonesia Timur di Jakarta, Kamis (30/10).

Pertemuan itu sendiri menyikapi persoalan kebangsaan terakhir pasca terbentuknya Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Hadir dalam petemuan antara lain Yopie Lasut (Sulawesi Utara), Daniel Dhuka Tagukawi (Nusa Tenggara Timur), Engelina Pattiasina (Maluku) dan Kris Siner Keytimu (Maluku).

BACA JUGA: Tes CPNS Tasik 12-16 November 2014

Lalu ada nama Margarito Kamis (Maluku Utara), Laode Ida (Sulawesi Tenggara), Yamin Tawari (Maluku Utara) , Hatta Taliwang (Nusa Tenggara Barat), Phil Erari (Papua Barat), Natalius Pigai (Papua), IG Toebe (Nusa Tenggara Timur) dan lain-lainnya.

Lebih jauh Laode mengungkapkan, media massa di Kalimantan Selatan hari-hari ini marak dengan berita kekecewaan karena tak ada  putra daerah mereka yang duduk di kabinet

BACA JUGA: Moratorium Penerimaan CPNS, Menpan Dinilai tak Tahu Masalah

"Demikian juga dengan sejumlah tokoh Batak, Maluku, Sultra, dan lain-lain yang sedang tersinggung karena terabaikan oleh Jokowi-JK dan koalisinya," ujarnya.

Dia mengutip pernyataan H. Adhariani, tokoh masyarakat Kalsel yang memprotes, karena tak ada satupun putra daerah Kalimantan duduk di kabinet. Padahal hampur Rp 900 triliun per tahun disumbangkan Kalimantan ke dalam APBN. "Seolah-olah putra Kalimantan tidak ada yang mampu dan pintar," kata Laode.

Dia juga memaparkan dalam susunan Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK, yaitu sebanyak 24 orang dari pulau Jawa, 6 orang dari Sumatera, 1 orang dari Bali, 1 orang dari Papua, 1 orang dari NTT dan 1 orang dari Sulawesi Selatan.

"Saya melihat kabinet Jokowi itu adalah kabinet Jawa Sentris. Padahal sudah bukan jamannya lagi memainkan politik primordialisme. Tapi selama ini memang telah terjadi ketidakadilan di bidang ekonomi dan politik berbasiskan daerah," terangnya.

Bahkan, kata dia, dalam pilpres, kawasan timur memenangkan 70 persen suara untuk Jokowi-JK, sehingga sangat wajar kalau Presiden Jokowi memberikan apresiasi yang layak bagi kader-kader dari kawasan timur untuk bersama-sama dalam pemerintahan. (ind)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Sudah Siapkan Draf Keppres untuk Jaksa Agung dan KaBIN Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler