jpnn.com - SERPONG - Metode gasing yang tidak masuk dalam kurikulum 2006 kini diajarkan lewat ekstra kurikuler. Sang penemu gasing Yohanes Surya mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha mendekati pemerintah pusat agar metode gasing dipakai.
Sayangnya, hasilnya kurang maksimal. Padahal, metode itu diyakini ampuh untuk mengajarkan para siswa tentang penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, dan desimal dengan cara mudah.
BACA JUGA: Ini Kabar Gembira bagi Lembaga PAUD
"Jujur saja, sangat sulit pusat ditembus. Namun metode gasing tetap saya sosialisasikan karena metode ini menjadikan Matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan," kata Rektor Surya University itu kepada JPNN, Kamis (3/9).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggalakkan gerakan pandai berhitung dengan mendekati pemerintah daerah. Di antaranya ialah Goa, Pakpak Bharat, Papua, dan Donggala.
BACA JUGA: Seperti Ini Agenda ORDIK Mahasiswa Baru UBL
"Dengan pendekatan ke pemda, saya optimistis gerakan pandai berhitung bisa berkembang. Sebab, menguasai matematika menjadikan semuanya mudah," tegas Yohanes. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Dukung Revitalisasi Program Pendidikan Keagamaan
BACA ARTIKEL LAINNYA... 199 Mahasiswa Sandang Gelar Sarjana Institut Ilmu Al-Quran
Redaktur : Tim Redaksi