Tak Mau Didikte SBY, KPK Dipuji Pengamat

Sabtu, 16 Februari 2013 – 19:49 WIB
JAKARTA - Pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas, Saldi Isra mengkritik pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperjelas status hukum Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dalam dugaan kasus korupsi. Saldi menganggap SBY justru hendak mendorong KPK agar segera menjerat Anas.

"Saya sebetulnya orang yang mengkritik pernyataan Pak SBY karena apapun itu bisa dibaca sinyalnya cepat datang sekali ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," kata Saldi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/2).

Saldi membayangkan, jika KPK sampai menuruti pernyataan SBY terkait status Anas, maka publik akan memberikan tafsir yang beragam atas tindakan lembaga antirasuah itu. "Untungnya KPK tidak terpengaruh soal itu. Mereka tetap bekerja melakukan penyidikan termasuk penyidikan kasus lain," ujar Saldi.

Saldi menganggap SBY dengan kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina PD tetap sangat tidak layak menyampaikan pernyataan untuk KPK. Sebab, publil akan dengan mudah menerjemahkan maksud pidato SBY soal Anas dan KPK.

Seperti diketahui, SBY meminta KPK segera menuntaskan kasus-kasus yang menimpa kader Demokrat termasuk  Anas. SBY juga memutuskan mengambil alih kendali PD, dan meminta Anas fokus menghadapi kasus dugaan korupsi yang ditangani KPK. Namun hingga saat ini, status Anas di KPK masih tetap sebagai saksi. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Diyakini Punya Truf untuk Tekan Bakrie

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler