Tak Mau Terburu-buru, Volvo Cars Tunda Merger dengan Geely

Kamis, 23 Juli 2020 – 12:05 WIB
Volvo Cars dan Geely. Foto: paultan.org

jpnn.com - PRODUSEN mobil mewah dari Swedia, Volvo Cars ternyata tidak mau terburu-buru untuk melakukan merger dengan Geely Automobile.

Volvo Cars mengatakan, rencana merger dengan perusahaan seinduk Geely Automobile Holdings Ltd untuk sementara ditunda.

BACA JUGA: Awal Tahun Ini, Penjualan Truk Volvo Naik 20 Persen

Hal ini karena rencana Geely Auto untuk jadi perusahaan terbuka (listing) di Tiongkok.

Volvo Cars akan melanjutkan pembicaraan dengan Geely automobile pada musim gugur.

BACA JUGA: Volvo dan Isuzu Bergandengan Mengembangkan Pasar Kendaraan Komersial

Sementara itu, Volvo berkeyakinan bahwa bisnisnya akan pulih pada paruh kedua tahun ini setelah melaporkan kerugian operasional selama enam bulan pertama.

Hal ini disebabkan oleh wabah virus corona yang membuat rantai pasokan terganggu dan penutupan pabrik secara paksa.

BACA JUGA: Volvo Klaim XC40 sebagai Mobil Listrik Paling Aman di Dunia

Volvo melihat adanya pertumbuhan kembali yang kuat di Tiongkok selama kuartal kedua.

Melihat hal ini, tentunya Volvo mengharapkan kenaikan serupa juga terjadi di Amerika Serikat dan di negara-negara Eropa.

"Jika pasar pulih seperti yang kami harapkan, kami mengantisipasi volume penjualan untuk kembali ke level yang sama pada paruh kedua di tahun 2019," kata CEO Hakan Samuelsson dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.

"Kami juga memiliki ambisi untuk kembali ke tingkat laba dan arus kas yang sama," jelas Samuelsson.

"Pemulihan pasar telah memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan produksi di semua pabrik, kecuali pabrik Charleston di Ridgeville, South Carolina," tambahnya.

Volvo Cars, yang dibeli oleh Tiongkok Zhejiang Geely Holding Group Co Ltd dari Ford Motor Co (FN) pada tahun 2010, berencana untuk bergabung dengan Geely Automobile.

Setelah itu, akan mendaftarkan diri di Hong Kong dan mungkin juga akan bermain di pasar otomotif daratan Tiongkok.

Geely Automobile mengatakan, bulan lalu dewan telah menyetujui proposal awal untuk mendaftarkan saham renminbi baru di dewan STAR seperti Nasdaq Shanghai.

"Sehubungan dengan ini (listing Shanghai) Geely Auto tidak bisa membahas potensi kombinasi perusahaan," kata juru bicara Volvo Cars tentang merger.

"Pembicaraan akan dilanjutkan segera setelah Geely Auto "mengakhiri aktivitasnya terkait hal itu", katanya.

Pembuat mobil yang berbasis di Gothenburg melaporkan kerugian operasi sekitar 110 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk periode Januari-Juni.

Dengan laba 5,52 miliar pada paruh pertama tahun lalu, karena pendapatan turun 14 persen menjadi 111,8 miliar.

Volvo mengungkap pada Maret penjualan, pendapatan, dan arus kas pada semester pertama 2020 menurun dari tahun lalu. Hal ini karena pandemi coronavirus membebani bisnisnya.

Pada April, Volvo mengumumkan rencana untuk menjadikan 1.300 pekerja kerah putih di Swedia berlebihan.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler