Tak Merasa Terima, Wayan Koster Tantang KPK

Soal Uang dari Nazaruddin Lewat Angelina Sondakh

Rabu, 15 Februari 2012 – 20:42 WIB
I Wayan Koster saat bersaksi pada persidangan atas M Nazaruddin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (15/2). Foto : Arundono W/JPNN

JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Koster, tak mau disebut berbohong saat bersaksi di persidangan atas M NAzaruddin,  membantah isi pembicaraan antara Mindo Rosalina Manulang dengan Angelina Sondakh soal uang terkait proyek Wisma Atlet. Sebaliknya, Koster malah menantang Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Siapa yang berbohong?" kata Koster saat ditemui usai bersaksi di Pengadilan Tipikor, Rabu (15/2) sore. Saat dosodori tentang uang Rp 9 miliar seperti sering disebut m Nazaruddin, dengan tegas Koster berkilah. "Tidak ada tidak ada. Kalau ada kita bagi rame rame he he he," sambungnya.

Bagaimana jika ditetapkan jadi tersangka? Anggota Komisi X DPR yang telah masuk daftar larangan bepergian ke luar negeri itu malah meragukannya. "Masak jadi tersangka, kan jadi tersangka ada prosesnya. Memang ada buktinya?" ucapnya.

Meski demikian Koster mengaku siap jida nantinya dikonfrontir dengan Angie ataupun Rosa. "Siap saja, kita ikuti persidangan. Kalau diundang ya hadir," imbuhnya.

Bahkan Koster mengaku belum merasa perlu menunjuk penghacara. Selain itu, PDI Perjuangan juga masih tetap mendukungnya. "Partai tetap mendukung saya penuh," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Rosa saat bersaksi mengungkapkan bahwa  pada 2010 Nazaruddin pernah mengeluarkan dana Rp 10 miliar demi meloloskan proyek Wisma Atlet SEA Games yang masih dibahas Banggar DPR. Rosa menyebut politisi DPR yang mendapat pelicin dari Nazaruddin itu adalah Wayan Koster dan Angelina Sondakh.

Saksi lain yang memperkuat keternangan Rosa adalah sopir di Permai Grup  bernama Lutfi Ardiansyah. Supir pribadi bagi mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis itu membeber tentang uang dari perusahaan Nazaruddin untuk anggota DPR RI, I Wayan Koster.

Lufhfi mengaku pernah disuruh Yulianis mengantar uang ke politisi PDI Perjuangan itu pada 5 Mei 2010. Total uang yang diserahkan dari Permai Grup ke Wayan Koster mencapai Rp 5 miliar. Lutfi membeberkan, uang untuk Wayan Koster diberikan dalam dua kali penyerahan di hari yang sama.

Untuk uang Rp 2 miliar yang diantar pagi hari, dibungkus dalam kardus printer. Sebelum diserahkan ke Wayan Koster, Lutfie mengaku terlebih dulu mengirim pesan ke Rosa. "Saya kirim SMS ke Bu Rosa, ini titipannya mau dikasih ke siapa. Dijawab ke Wayan Koster di lantai enam (gedung DPR RI,red)" kata Lutfi.

Sedangkan uang Rp 3 miliar untuk Wayan Koster dikirim pada sore harinya. "Sore harinya disuruh Bu Yulianis lagi. Jumlahnya sekitar tiga miliar. Dalam satu kardus Gudang Garam, juga ke ruang Pak Wayan Koster lagi," bebernya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Dalami Peran Anas di Permai Grup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler