Pilkada Surabaya 2020

Tak Perlu Perkenalkan Diri Lagi, Eri Cahyadi Calon Favorit Warga Surabaya Utara

Jumat, 19 Juni 2020 – 20:33 WIB
Relawan Eri Cahyadi dan warga menggelar doa bersama. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Relawan Eri Cahyadi makin gencar melakukan sejumlah kegiatan, terutama di Surabaya Utara.

Mereka menyadari, wajah Kota Surabaya bukan cuma sekitar jalan protokol, tetapi juga perkampungan padat penduduk yang merentang di kawasan pesisir.

BACA JUGA: Relawan Eri Cahyadi Berikan APD ke Kampung-Kampung di Surabaya

Terutama di Surabaya Utara yang merupakan salah satu kantong kepadatan penduduk terbesar di Kota Pahlawan.

Karena itu, sukarelawan pendukung Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya untuk jadi calon wali kota Surabaya itu gencar melakukan gerakan di Surabaya Utara.

BACA JUGA: Warga Surabaya Utara: Seandainya Ada Bu Risma Kedua, Itu Adalah Eri Cahyadi


Eri Cahyadi (depan, dua kiri). Foto: source for JPNN.com

Apalagi, Eri Cahyadi saat masih menjabat kepala Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) kerap bertandang ke wilayah tersebut hampir setiap hari Jumat untuk melakukan gerakan Jumat Resik.

BACA JUGA: Bursa Cawali Surabaya, 30 Kelurahan Dukung Eri Cahyadi

Bahkan, di kawasan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Eri turun langsung untuk menengahi perselisihan warga tentang bangunan liar di atas saluran air. Begitu juga di Kedinding Lor.

“Orang lain mungkin masih perlu memperkenalkan dirinya ketika mau maju jadi calon wali kota. Namun, khusus untuk Pak Eri Cahyadi tidak perlu," Muhammad Muklis, ketua RW 3 Kedung Cowek, saat menggelar doa bareng dengan protokol kesehatan yang ketat di Jl Cumpat Kulon Baru, Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, beberapa hari lalu.

"Kontribusi beliau sudah sejak dulu. Bahkan jauh sebelum kami tahu namanya. Orangnya memang begitu. Sat set wat wet,” imbuh Muklis. 

Dalam acara tersebut, puluhan warga berkumpul menggemakan doa agar supaya Surabaya selalu dalam lindungan yang Mahakuasa.

Setelah itu, warga juga sama-sama berdoa agar pembangunan di Kota Surabaya tidak terputus.

Visi Surabaya masa depan yang sudah dibangun pondasinya oleh Wali Kota Tri Rismaharini harus dilanjutkan oleh orang kepercayaannya.

“Dan orang terdekat sekaligus kepercayaan Bu Risma ya siapa lagi kalau bukan Pak Eri Cahyadi. Bahkan sebelum jadi wali kota, Bu Risma dan Pak Eri sudah berkolaborasi membangun Surabaya seperti ini,” kata Muklis.

Surabaya Utara memang menjadi fokus khusus Relawan Eri Cahyadi.

Di kawasan ini, Eri banyak membenahi infrastruktur, sanitasi, hingga ekonomi warga. Eri juga membangun taman-taman baru, memperluas taman lama, bahkan menjadikan Bulak punya dua tetenger baru. Yakni Sentra Ikan Bulak (SIB) dan Patung Suroboyo setinggi 25 meter yang diresmikan langsung oleh Bu Risma.

“Yang meresmikan Bu Risma. Namun, yang mewujudkannya kami tahu itu siapa,” katanya.

Dia melanjutkan, Eri juga memberi pelatihan-pelatihan bagi warga Bulak agar mampu mengelola produk olahan laut menjadi kuliner dalam kemasan yang menarik.

Misalnya kerupuk teripang, kerupuk lorjuk, hingga terasi khas Bulak yang tak kalah gurih dengan terasi dari luar kota.

“Beberapa produk bahkan sudah dijual hingga keluar wilayah Surabaya dan mampu mengangkat ekonomi warga,” katanya.

Muklis mengatakan, secara kapasitas Eri dan Risma hampir identik.

Keduanya sama-sama lulusan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS).

Mereka juga sama-sama merintis karier dari anak tangga terbawah birokrasi Pemkot Surabaya.

Sebelum menjadi wali kota, Risma juga menjadi kepala DKRTH dan Bappeko. Dua jabatan yang pernah diemban Eri Cahyadi.

“Mereka bukan orang yang ujug-ujug pengen mengubah kota tanpa tahu sejarahnya,” katanya.

Dengan rekam jejak seperti itulah, Muklis yakin Eri akan makin gencar membangun Surabaya Utara. Sebab, sebelum jadi wali kota saja dia begitu komitmen dengan warga dan wilayahnya. Apalagi setelah jadi orang nomor satu di ibu kota provinsi ini.

“Bu Risma menyuruh Pak Eri maju sebagai cawali itu sangat benar sekali. Karena Pak Eri sudah mengerti seluk-beluk Surabaya, mulai dari warga hingga bagaimana manajemen tata kotanya," kata Muklis.

"Pengalamannya sebagai Kepala Bappeko juga berhasil. Kalau dipimpin yang lain, takutnya Surabaya bakal berubah, tak seperti harapan dan keinginan Bu Risma," pungkasnya. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler