"Malaysia ini memang tak henti-hentinya merendahkan Indonesia. Tapi kita jangan terpancing untuk melayani statemen murahan seperti itu," kata Achsanul di Jakarta, Selasa (11/12) malam.
Hanya saja Achsanul juga mengingatkan Kementerian Luar Negeri RI untuk melakukan pendekatan diplomasi. Politikus yang pernah memimpin Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu berharap Kemenlu segera mengingatkan Malaysia.
"Pak Habibie itu adalah Presiden RI. Mereka (Malaysia,red) harus belajar menghargai tokoh Indonesia. Berikan ultimatum diplomasi guna menjaga harkat dan martabat bangsa," cetusnya.
Seperti diketahui, Zainuddin menulis sebuah opini di harian Utusan Malaysia. Dalam tulisan yang dirilis Senin (10/12), Zainuddin menyebut Habibie adalah pengkhianat bangsa karena telah melepas Timor Timur dari Indonesia pada 1999 silam.
Zainuddin menyampaikan hal itu sebagai respon atas pidato akademik Habibie di depan Dewan Pro Canselor Universitas Syah Alam, Selangor pada 6 Desember lalu. Habibie berpidato dalam forum itu atas undangan Anwar Ibrahim yang kini dikenal sebagai tokoh oposisi Malaysia.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Layanan e-Government Harus Bebas dari Peretas
Redaktur : Tim Redaksi