Tak Punya Tokoh yang Disegani, Indonesia Semakin Gaduh

Minggu, 23 Agustus 2015 – 14:20 WIB
jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Hanura Syarifuddin Suding mengatakan, ketegangan yang terjadi antarlembaga disebabkan tidak adanya tokoh yang bisa jadi panutan dan disegani semua pihak.

"Kegaduhan antara Istana dengan DPR, KPK vs Polisi dan KY bersitegang dengan Mahkamah Agung serta kegaduhan di internal lembaga Kepresidenan, DPR terus saja terjadi. Ini terjadi karena Indonesia tidak memiliki tokoh sentral yang disegani oleh semua pihak," kata Suding di Jakarta, Minggu (23/8).

BACA JUGA: Bela Fahri Hamzah, Politikus Gerindra Sebut Ada yang Cari Popularitas

Selain itu masing-masing pihak lebih mengedepankan ego sektoral. Hal ituah yang membuat semuanya menjadi gaduh.

"Seperti di pemerintahan, sejatinya reshuffle itu bisa menciptakan suasana yang lebih baik, tapi yang terjadi justru menimbulkan persoalan baru seperti yang terjadi antara Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli dengan Menneg BUMN Rini Soemarno dan Wapres Jusuf Kalla," tambah Suding.

BACA JUGA: Mantan PM Xanana Temui Menko Rizal, Kenapa Ya?

Selama ini, sambung Suding, tokoh sentral penting sebagai penyeimbang. Tanpa adanya tokoh, semua hanya bisa saling menjelekkan.

"Zaman Pak Harto semua tunduk. Di era reformasi ini terus terang, kita kehilangan tokoh seperti Taufiq Kiemas karena selama ini dia yang bisa menyatukan. Ketika beliau wafat, maka persoalan seperti ini muncul," ujar Suding. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Budi Mulya Sudah Jadi Terpidana, Salinan Putusan Kasasi Masih Tertahan di MA

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini yang Bikin Padang Istimewa Bagi Jusuf Kalla


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler