jpnn.com - JAKARTA - Hujan lebat di ibu kota Senin (19/9) siang tadi, tak hanya merendam kawasan langganan banjir.
Balai Kota, tempat sang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkantor, yang biasanya bebas banjir kali ini juga tak luput terkena dampak.
BACA JUGA: Ragukan Bu Risma, Golkar Yakin PDIP Ikut Usung Ahok
Banjir merendam sejumlah ruangan di gedung Blok B Balai Kota DKI.
Diduga pemicu kebanjirannya kantor Ahok ini akibat tertutupnya saluran air dan puing sisa pekerjaan pembangunan di Blok F.
BACA JUGA: Voxpol Center Ungkap Empat Sebab PDIP Tak Pilih Ahok
"Ada dua saluran bersebelahan yang tertutup puing karena saat ini sedang pembangunan gedung Blok F," ujar Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Agustino Dharmawan, Senin (19/9).
Banjir yang hampir setinggi 30 cm itu awalnya masuk ke ruangan Biro Kepala Daerah (KDH), Pelayanan Kesehatan (Yankes) dan pressroom yang letaknya berdekatan.
BACA JUGA: Bukan Ahok, tapi Risma
Akibatnya air terpaksa dialirkan dengan disedot pompa besar Dinas Pemadam Kebakaran DKI.
"Ada satu unit mobil pompa dan akan disiagakan selama pembangunan gedung Blok F berjalan," imbuhnya.
Namun, Agustino tidak sekonyong-konyong membiarkan penyebab banjir itu didiamkan.
Ia meminta agar pelaksana proyek pembangunan membongkar puing-puing yang menutup saluran. Sehingga, genangan di lain waktu dapat terhindarkan.
"Pembangunan gedung ini harus terus berjalan, makanya harus diamankan salurannya," tutupnya. (uya/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei Kedai Kopi: Banyak Kada PDIP Pantas jadi Cagub DKI
Redaktur : Tim Redaksi