jpnn.com, JAKARTA - Harga emas naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) mulai menunjukkan angka kenaikan.
Logam mulia itu terangkat oleh pelemahan USD. Namun, keuntungannya dibatasi meningkatnya ekspektasi lebih banyak kenaikan suku bunga di AS dan Eropa.
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Ambruk, Sabar Ya, Bun!
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD 8,4 atau 0,46 persen, menjadi ditutup pada USD 1.852,10 per ounce, menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut.
Harga emas berjangka tergelincir USD 6,5 atau 0,35 persen menjadi 1.843,70 dolar AS pada Senin (6/6).
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Jumat 3 Juni 2022, Jual Atau Beli?
Indeks USD, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,13 persen menjadi 102,3080. Euro, komponen terbesar dari indeks, reli karena investor menunggu pertemuan kebijakan utama oleh Bank Sentral Eropa (ECB) akhir pekan ini.
Bank Sentral Eropa akan menurunkan keputusan kebijakannya pada Kamis (9/6) dan diperkirakan akan bergabung dengan rekan-rekan bank sentral global dalam bergerak untuk menekan inflasi.
Di Asia Pasifik, bank sentral Australia (RBA) menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan pada Selasa (7/6) dan memperingatkan kenaikan lebih banyak karena para pejabat mencoba mengendalikan inflasi yang dinilai tinggi secara signifikan.
Investor sedang menunggu data inflasi AS untuk Mei yang akan keluar pada Jumat (10/6).
Ada kekhawatiran inflasi meningkat yang memicu kenaikan suku bunga. Laporan pekerjaan minggu lalu meningkatkan ekspektasi pengetatan lanjutan oleh Federal Reserve AS.
Para analis pasar juga mengaitkan kenaikan moderat dengan bargain hunting atau perburuan harga murah karena harga emas bergerak menuju USD 1.800 per ounce. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul