Tak Setenar Songket, Kain Angkinan Tetap Mampu Tembus Pasar Internasional

Selasa, 15 Oktober 2024 – 20:56 WIB
Kain Angkinan khas Palembang. Foto: Cuci Hati/JPNN.com.

jpnn.com, PALEMBANG - Selain songket, Palembang juga mempunyai kain angkinan yang menjadi ciri khas kota pempek.

Kain yang terbuat dari bahan beludru ini penjualannya sudah sampai hingga ke negeri Jiran.

BACA JUGA: Ketum PATRIA Menyampirkan Kain Khas Sumba di Bahu Hashim Djojohadikusumo

Ayu salah satu perajin kain angkinan mengungkapkan bahwa kain angkinan sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya.

"Kerajinan kain angkinan ini merupakan hasil turun-temurun dari keluarga," ungkap Ayu saat ditemui di rumahnya di Jalan Mayor Zein, Sungai Lais, Kecamatan Kaledonia Palembang, Selasa (15/10).

BACA JUGA: Manakarra Fair 2024 Hadirkan Pameran Kain Tenun Ratusan Tahun

Kata Ayu, pembuatan kain angkinan berbeda dengan kain songket, kalau Kain songket ditenun. Kain angkinan disulam menggunakan benang emas. 

"Kain angkinan berbahan dasar beludru, lalu disulam menggunakan benang emas dengan banyak motif, mulai dari sulu-sulur, kuku kelabang, papan jari, dan lainnya, "
kata Ayu.

BACA JUGA: Kain Batik Kirei Diluncurkan Bertepatan dengan HBN 2024

Kain angkinan dibuat menjadi berbagai macam kerajinan seperti baju pengantin, sarung bantal dan souvenir pernikahan.

"Untuk menghasilkan satu kerajinan, pengerjaan dibutuhkan waktu dua minggu sampai satu bulan, sesuai dengan tingkat kerumitannya, "  terang Ayu.

"Satu kerajinan dibanderol dengan harga Rp 700 ribu, untuk satu set sarung bantal dan baju pengantin belasan juta, " sambung Ayu.

Tak hanya sendiri, Ayu mengajak kelompok ibu rumah tangga di sekitar untuk memproduksi kain angkinan.

"Alhamdulillah, kain angkinan kami penjualannya sudah sampai hingga ke Malaysia, " tutup Ayu. (mcr35/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler