jpnn.com - JAKARTA -- Pemungutan suara untuk pemilihan legeslatif di Malaysia dilaporkan sepi. Menurut pantauan Migrant Care, hanya sebagian kecil dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di lumbung tenaga kerja Indonesia (TKI) itu yang memberikan suaranya kemarin (06/04).
"Banyak yang melaporkan tidak tahu kalau pencoblosan hari ini. Ngiranya bareng sama tanah air," ujar analis kebijakan Migrant care Wahyu Susilo saat dihubungi kemarin.
BACA JUGA: Pengumuman Honorer K2 Dijanjikan Tuntas Usai Pileg
Pada tempat pemungutan suara (TPS) di Wisma Duta Kuala Lumpur misalnya, menurut Wahyu, hingga pukul 11.00 waktu setempat, TPS masih terlihat sepi. WNI baru bermunculan saat menginjak siang hari. Padahal, kata dia, TPS sudah dibuka sejak pagi.
Menurut data yang dihimpun pihaknya, dari sekitar 430 ribu DPT di wilayah Kuala lumpur, hanya 1763 WNI yang menggunakan hak suaranya dalam pileg kemarin.
BACA JUGA: Pembagian Jatah Kursi CPNS 2014 Ditetapkan sekitar Mei
Jumlah tersebut diperoleh dari tiga TPS yang didirikan oleh pihak KBRI, yakni kantor KBRI Kuala Lumpur, Wisma Duta Besar dan Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur.
"Sangat sedikit sekali. Sementara yang melalui pos hanya 10 ribu WNI dan drop box baru 9 ribuan yang tercatat," tuturnya.
BACA JUGA: ICW: Pemilu 2014 Tersandera Politik Uang
Wahyu mengatakan, jumlah ini sangat sedikit dibandingkan dengan pileg pada tahun 2009 lalu. Pada pileg lalu, diakuinya, antusias WNI lebih banyak ketimbang pada pileg 2014.
Sehingga banyak WNI yang berbondong-bondong untuk memberikan suaranya. "Meski tidak seluruhnya juga. Namun pileg kali ini harus menjadi pelajaran bagi PPLN di Malaysia. Situasi ini diharapkan agar tidak terulang kembali di Pemilihan Presiden nanti. Sosialisasi pemilu harus lebih dimaksimalkan," ungkapnya.
Sementara itu, untuk kertas suara yang tidak digunakan, pihak PPLN Kuala Lumpur telah mencoret seluruh surat suara tersebut agar tidak dapat digunakan kembali.
Pasalnya, sisa surat suara sangat dimungkinkan untuk disalahgunakan bila tidak dirusak. "Dari pengawasan kami, surat suara sudah dicoret. Kalau tidak bisa digunakan untuk penggelembungan suara. 300 ribu surat suara kan lumayan untuk dua kursi," tuturnya.
Saat dikonfirmasi terkait sepinya pemilih pada pileg kali ini, Wakil Duta Besar KBRI KL Hermono menampik jika pihaknya dikatakan kurang optimal melakukan sosialisasi.
Menurutnya, KBRI KL sudah melakukan sosialisasi sejak lama mengenai kapan waktu pemunggutan dilakukan. "Kami sudah pakai sms blast, mobil keliling, brosur, kunjungan, sehingga tidak mungkin kalau banyak yang nagku tidak tahu tanggal pencoblosan," ungkapnya.
Namun diakuinya, pada pileg 2014 ini antusias WNI memang cukup kecil untuk memberikan hak pilihnya. Menurutnya, hal itu dikarenakan pada pileg 2014, calon legeslatif kurang interaktif untuk mensosialisasikan dirinya.
Karenanya, banyak WNI yang enggan memberikan suara mereka dalam pileg.
"Intinya memang kecil willingness orang mau datang mengorbankan waktu dan biaya untuk memilih seseorang yang tidak dia kenal. Namun saya yakin, pada pilpres akan meningkat," ungkapnya.
Hermono memprediksi jumlah pemilih akan naik sebesar 1,5 persen dari jumlah seluruh DPT KL atau sekitar 6500 pemilih.
Senada dengan Hermono, Wahyu juga memperkirakan hal yang sama.
WNI akan cenderung lebih antusias untuk memberikan suaranya pada pemilu presiden pada 9 Juli nanti. "WNI di Hongkong kemarin juga mengungkapkan hal yang sama. Lebih memilih untuk memberikan suaranya pada Pilpres nanti," katanya.
Selain di Malaysia, kemarin, sejumlah perwakilan negara di luar negeri juga menyelenggarakan pemungutan suara untuk Pileg. Antusiasme WNI dilaporkan cukup banyak untuk wilayah Tokyo dan New Delhi.
Menurut Ketua PPLN New Delhi, Gunawan Setiadi, selain WNI yang berada di India, sejumlah atlet yang ikut serta dalam ajang Indonesia Open 2014 juga ikut memberikan suaranya. "Ada sekitar 17 atlet bulutangkis yang memberikan suaranya," katanya.
Sementara untuk Singapura, menurut pantauan perwakilan Migrant Care, Mulyadi, antusiasme WNI di Singapura lebih banyak ketimbang wilayah Kuala Lumpur.
Dari sekitar 121 ribu WNI yang terdaftar dalam DPT, sebanyak 13.058 yang datang ke TPS untuk memberikan suaranya. "Via Pos ada sekitar 10 ribu surat suara," ungkap pria yang akrab sapa Mul itu.
Kemarin merupakan hari terakhir digelarnya coblosan pileg di luar negeri. Seluruh suara yang telah terhimpun akan masuk dalam hitungan suara daerah pemilihan Jakarta II. (mia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Tangkap Buronan Kejari Binjai di Bekasi
Redaktur : Tim Redaksi