jpnn.com, PALU - Pasukan khusus TNI diturunkan untuk menumpas gerombolan bersenjata Ali Kolaras yang memimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, di Sulawesi Tengah.
Komandan Korem 132/Tadulako Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf optimistis pasukan khusus TNI ini mampu menjalani misinya.
BACA JUGA: Kapten Infanteri SA dan 7 Prajurit TNI AD Ditahan, Kasusnya Ngeri Juga
“Pasukan yang datang terdiri dari Kostrad dan Marinir yang mempunyai keahlian intel dan tempur,” kata Makruf, di Palu, Selasa (1/12).
Ia mengatakan, kedatangan tim elit TNI ini untuk mengefektifkan pengejaran, pencarian dan penumpasan terhadap gerombolan bersenjata yang menebar teror dan kerap beraksi di luar batas perikemanusiaan terhadap korban-korbannya terhadap warga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Gerombolan ini diketahui menerapkan taktik gerilya hutan dan berlarut sehingga hal ini harus dihadapi dengan kekuatan militer yang memiliki kualifikasi kontra gerilya hutan dan intelijen.
Markas Besar TNI telah beberapa tahun terakhir memiliki Komando Operasi Khusus yang dipimpin seorang mayor jenderal.
BACA JUGA: Tanpa Perikemanusiaan, Kelompok MIT Bunuh Satu Keluarga
Organ ini merupakan komando operasi di bawah panglima TNI yang terdiri dari satuan-satuan pasukan khusus ketiga matra TNI yang siap dikerahkan sesuai perintah panglima TNI.
Secara umum mereka memiliki kualifikasi di bidang penanggulangan teror, penyusupan dan penghancuran di belakang garis lawan, intelijen dan kontra intelijen, perang kota dan gerilya, penggalangan, dan lain-lain.
Ia mengatakan, pasukan khusus TNI ini juga akan memperkuat kekuatan Satuan Tugas Tinombala yang telah terjalin selama ini.
“Mendapatkan kekuatan yang lebih besar dengan kedatangan pasukan khusus ini dan kedatangan pasukan ini sangat berarti untuk bisa cepat menemukan titik persembunyian dan pengejaran terhadap kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora tersebut,” kata perwira tinggi TNI AD yang berlatar Komando Pasukan Khusus TNI AD itu.
Ia mengatakan pasukan khusus TNI ini ditempatkan di suatu wilayah yang siap bergerak cepat bila terjadi kerawanan.
Ia menegaskan kedatangan pasukan khusus ini sangat berarti untuk bisa cepat menemukan titik persembunyian dan pengejaran terhadap kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora --tangan kanan Santoso yang tewas beberapa tahun lalu-- itu.
Makruf mengatakan saat ini Satuan Tugas Tinombala masih melacak dan memburu DPO MIT Poso, yang keberadaannya dicurigai masih di wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
“Tetapi tidak menutup kemungkinan telah bergerak ke wilayah lain dan kita sedang mencari mereka,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kedatangan pasukan khusus TNI untuk memburu kelompok MIT Poso yang diduga telah melakukan tindakan kekerasan keji terhadap warga di Lembantongo, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Jumat (29/11) yang menyebabkan empat korban jiwa dan beberapa rumah warga dibakar oleh terduga pelaku kelompok DPO MIT Poso. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti