jpnn.com, JAKARTA - Sekira dua ratua lebih honorer K2 di Kabupaten Sigi ternyata tidak terdaftar dalam data base Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hal tersebut terungkap setelah pertemuan ribuan honorer K2 dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
"Dalam pertemuan dengan BKD kami baru tahu kalau banyak teman kami tidak masuk data base BKN. Padahal mereka sudah belasan tahun mengabdi," kata Koordinator Daerah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Sigi Sofyan kepada JPNN.com, Kamis (5/9).
BACA JUGA: Di Depan Honorer k2, Titi Purwaningsih: PNS Yes!
Imbas tidak tercatatnya nama sekitar 200 honorer K2 Kabupaten Sigi tersebut membuat Sofyan terpaksa membatalkan keberangkatan ke rapat kerja nasional (Rakernas) PHK2I. Dia mengaku harus mendampingi anggotanya yang mayoritas syok berat.
BACA JUGA: Mohon Maaf, Sejak Marsekal Hadi Jadi Panglima, Dua Peristiwa Besar Terjadi di Papua
BACA JUGA: Partai Pendukung Minta Jatah Kursi Menteri, Honorer K2 Ingin Diangkat jadi PNS
"Di sini lagi kacau, banyak teman kami yang syok dan menangis karena namanya tidak masuk data base. Sebagai korda, saya harus menguatkan mereka," terangnya
Dia pun menitipkan pesan kepada seluruh pengurus forum untuk aktif mendekati BKD dalam mendapatkan informasi. Sebab, bisa saja yang terjadi di Kab Sigi dialami daerah lain.
BACA JUGA: Peserta Rakernas Honorer K2 yang Digelar PHK2I Membeludak
Kalau sudah begitu, lanjutnya, akan merugikan honorer K2. Mereka tidak bisa mengikuti proses seleksi aparatur sipil negara (ASN). Begitu mendaftar namanya akan ditolak sistem karena tidak masuk data base.
“Saya yakin banyak honorer K2 di daerah lain belum masuk data base. Di sini peran forum, untuk mengawal data ini. Jangan sampai ada honorer K2 yang tercecer," tegasnya.
Dia juga mendesak agar BKN merilis data base honorer K2 agar bisa dicek kebenarannya. Selain itu, honorer K2 yang belum tercatat bisa dimasukkan ke data base BKN.
“Cukuplah kami tercecer di 2010. Jangan sampa tercecer lagi di 2019,” tandasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maaf, NIP PPPK Jalur Honorer K2 Belum Jelas
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad