JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily mengatakan tak terganggu dengan wacana Joko Widodo (Jokowi) akan menggandeng kader senior partainya untuk disandingkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Menurutnya, kader partai Beringin tetap patuh pada keputusan organisasi yang sudah mengusung Aburizal Bakrie.
Pernyataan ini disampakan TB Ace Hasan menyikapi wacana pendamping Jokowi yang akan diusung PDIP. Partai berkepala banteng bermocong putih itu harus mencari calon wakil presiden Jokowi yang berpengaruh untuk menjadi koalisi.
Jika tidak berhasil menjalin komunikasi dengan Demokrat dan Gerindra maka pilihan alternatif PDIP adalah Golkar. Tapi bukan Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal saat ini karena sudah mendeklarasikan diri sebagai Capres, melainkan kader Golkar yang bisa menjadi ketua umum pada Munas Golkar 2015. Dua nama yang disebut-sebut adalah Jusuf Kalla dan Ginandjar Kartasasmita.
Meski wacana itu terus bergulir, TB Ace Hasan menjamin tidak akan mengganggu rencana pencapresan Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie. Kata dia, semua pengurus dan kader Partai Golkar taat dan menjalankan putusan organisasi yang mengusung ketua umumnya.
"Yang lebih prioritas bagi kami adalah bagaimana memenangkan Pak Aburizal Bakrie sebagai calon presiden 2014 nanti. Saya kira ini sesuatu yang harus dijaga semua kader," kata TB Ace Hasan saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (4/7).
Bagaimana jika Jokowi dipasangkan dengan Ical? TB Ace Hasan mengatakan itu bisa saja terjadi. Tapi yang jadi cawapres adalah Jokowi.
"Saya tidak mau berandai-andai. Bahwa kemungkinan-kemungkinan politik, bisa saja berubah. Hanya saja sekarang tugas kader partai memenangkan Pak Ical sebagai capres. Bagus jika memang Pak Jokowi menjadi cawapres Pak Ical. Kalau menurut saya begitu," ujarnya.
Duet Jokowi dengan kader Golkar sebelumnya diwacanakan Board of Advisor CSIS Jeffrie Geovanie. Kata dia, PDIP yang diyakini mendukung Joko Widodo, menggaet tokoh Golkar sebagai calon wakil presiden. Supaya ada alasan mengambil alih Golkar pada Munas 2015 dan setelah itu memperkuat pemerintahan.
Hal yang sama juga dikatakan Peneliti Maarif Institute Endang Tirtana. Ia menilai Ginandjar Kartasasmita merupakan tokoh Golkar yang cocok mendampingi Jokowi. Alasannya, Ginandjar merupakan sosok yang komplet, militer, birokrat, teknokrat, akademisi. Menurut Endang, duet Jokowi-Ginandjar ini seperti pasangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan tokoh senior Joe Biden. (awa/jpnn)
Pernyataan ini disampakan TB Ace Hasan menyikapi wacana pendamping Jokowi yang akan diusung PDIP. Partai berkepala banteng bermocong putih itu harus mencari calon wakil presiden Jokowi yang berpengaruh untuk menjadi koalisi.
Jika tidak berhasil menjalin komunikasi dengan Demokrat dan Gerindra maka pilihan alternatif PDIP adalah Golkar. Tapi bukan Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal saat ini karena sudah mendeklarasikan diri sebagai Capres, melainkan kader Golkar yang bisa menjadi ketua umum pada Munas Golkar 2015. Dua nama yang disebut-sebut adalah Jusuf Kalla dan Ginandjar Kartasasmita.
Meski wacana itu terus bergulir, TB Ace Hasan menjamin tidak akan mengganggu rencana pencapresan Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie. Kata dia, semua pengurus dan kader Partai Golkar taat dan menjalankan putusan organisasi yang mengusung ketua umumnya.
"Yang lebih prioritas bagi kami adalah bagaimana memenangkan Pak Aburizal Bakrie sebagai calon presiden 2014 nanti. Saya kira ini sesuatu yang harus dijaga semua kader," kata TB Ace Hasan saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (4/7).
Bagaimana jika Jokowi dipasangkan dengan Ical? TB Ace Hasan mengatakan itu bisa saja terjadi. Tapi yang jadi cawapres adalah Jokowi.
"Saya tidak mau berandai-andai. Bahwa kemungkinan-kemungkinan politik, bisa saja berubah. Hanya saja sekarang tugas kader partai memenangkan Pak Ical sebagai capres. Bagus jika memang Pak Jokowi menjadi cawapres Pak Ical. Kalau menurut saya begitu," ujarnya.
Duet Jokowi dengan kader Golkar sebelumnya diwacanakan Board of Advisor CSIS Jeffrie Geovanie. Kata dia, PDIP yang diyakini mendukung Joko Widodo, menggaet tokoh Golkar sebagai calon wakil presiden. Supaya ada alasan mengambil alih Golkar pada Munas 2015 dan setelah itu memperkuat pemerintahan.
Hal yang sama juga dikatakan Peneliti Maarif Institute Endang Tirtana. Ia menilai Ginandjar Kartasasmita merupakan tokoh Golkar yang cocok mendampingi Jokowi. Alasannya, Ginandjar merupakan sosok yang komplet, militer, birokrat, teknokrat, akademisi. Menurut Endang, duet Jokowi-Ginandjar ini seperti pasangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan tokoh senior Joe Biden. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maruarar Sirait Dinilai Tak Getol Lagi Ungkap Century
Redaktur : Tim Redaksi