Tak Terpengaruh Bom-Politik

Selasa, 27 September 2011 – 12:24 WIB

MEDAN - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa yakin teror bom bunuh diri di Solo tidak akan berdampak negatif terhadap perekonomian IndonesiaSebab bidang keamanan, politik serta ekonomi masing-masing sudah memiliki sistem yang mandiri

BACA JUGA: Bangun 17 Proyek

Perekonomian tidak akan serta merta terganggu oleh gangguan keamanan maupun politik
“Saya pun optimis pihak keamanan cepat mengungkap dan meringkus jaringan teror di Gereja di Solo,” kata Hatta ketika memberi kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Senin (26/9)

BACA JUGA: Pemerintah Ajukan 10 Persen



Usai memberi kuliah umum, Hatta menyerahkan dana bantuan senilai Rp 100 juta untuk pembangunan gedung F kampus UMSU
Selanjutnya, dia meletakkan batu pertama pembangunan rumah PAN

BACA JUGA: Hilangkan Hambatan Investasi Migas

Pada malam harinya, Hatta menghadiri Rakerkornas Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Hotel Polonia MedanSebagai negara demokrasi, Hatta mencontohkan kegaduhan politik sering terjadi di Indonesia.

Tetapi pertumbuhan ekonomi terus tinggi Gangguan keamanan seperti bom juga beberapa kali terjadi, tapi tidak sampai mengganggu perekonomianJaringan teroris malah semakin melemah “Masyarakat kita semakin dewasa dalam berdemokrasi, sehingga kegaduhan politik tidak mempengaruhi ekonomiAparat keamanan selama ini efektif memberantas jaringan teroris,” jelas HattaPria kelahiran Palembang ini juga optimis perekonomian Indonesia kebal terhadap krisis global

Dunia saat ini mengalami ketidakpastian perekonomian akibat krisis keuangan Eropa dan Amerika SerikatPerekonomian Jepang mengalami kontraksi pasca bencana tsunamiTiongkok mengalami inflasi 6,2 persen, suku bunga dinaikan, sektor manufaktur menurun yang berakibat pertumbuhan melambat“Di tengah ketidakpastian perekonomian global itu, Indonesia justru tumbuh makin cepat,” ujar Hatta

Realisasi investasi meningkat, ekspor tumbuh tertinggi dalam sejarah, yaitu mencapai US$ 157 miliar pada 2010 dan diperkirakan meningkat menjadi US$ 180 miliar pada 2011Meski ekspor meningkat, tapi rasio terhadap PDB mengecil dari 30 persen menjadi 26 persenItu artinya, ketergantungan terhadap global menurun“Inilah saatnya kita mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional agar target Indonesia menjadi negara maju 2025 tercapai,” jelas Hatta

Saat ini pendapatan per kapita penduduk Indonesia US$ 3500, akan ditingkatkan menjadi US$ 5000 pada 2014 dan menjadi US$ 16.000 pada 2025, dan menjadi urutan ke 12 terbesar di dunia“Kalau kita melakukan business as usual tidak mungkin target itu tercapaiKarena pada 2025, pendapatan perkapita Indonesia hanya US$ 6000Di sinilah pentingnya akselerasi perekonomian nasional melalui MP3EI,” jelas Hatta

Hatta juga meminta kalangan kampus berperan aktif dalam MP3EI melalui pengembangan IPTEKKarena untuk menjadi negara maju dibutuhkan penguasaan ilmu dan teknologiDi bidang usaha, kampus diharapkan melahirkan banyak wirausahaDalam rangka menciptakan wirausaha itu, Kementerian Koordinator Perekonomian akan berkerjasama dengan UMSU menggelar pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswaMereka juga akan diajarkan praktek berwirausaha dengan diberikan modal melalui berbagai program pinjaman dari pemerintah

“Tujuannya untuk menciptakan lulusan kampus yang bukan pencari kerja, melainkan pencipta lapangan kerja,” ujar Hatta

Menurutnya, jumlah wirausaha di Indonesia baru berjumlah 0,14 persen dari total penduduk Padahal untuk menjadi negara maju, dibutuhkan minimal tujuh persen wirausaha dari total penduduk(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah PBR, Empat Partai Siap Gabung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler