Sejumlah makam bayi dan anak-anak di barat laut Tasmania yang tak terawat, kini, tengah diremajakan oleh komunitas pria lokal di sana.

Para anggota komunitas ‘Men’s Shed’ di wilayah Wynyard menghabiskan beberapa bulan untuk membuat salib kayu dan nisan untuk sejumlah kuburan tak bertanda di pemakaman setempat.

BACA JUGA: Riset Hiu Kelas Dunia di Australia Barat akan Dihentikan

Kuburan ini milik bayi yang terlahir mati dan anak-anak kecil yang meninggal pada tahun 1920 dan 1930-an, kata Bevan Newman dari komunitas ‘Historical Society’ di Wynyard.

"Ketika mereka menguburkan anak-anak ini, itu sangat sederhana dan begitu saka dan seringkali orang tua tak mampu secara finansial untuk menempatkan batu nisan dan memoles kuburannya," ujar Bevan.

BACA JUGA: Dubes Australia Kembali Tegaskan Tindakan Australia Sah


Makam bayi ini tak bernisan selama berpuluh-puluh tahun, tapi komunitas ‘Men’s Shed’ di Wynyard meremajakannya.

Beberapa kuburan, awalnya, memiliki penanda kayu, kata Brian Randall dari komunitas ‘Men’s Shed’ di Wynyard.

BACA JUGA: Ogoh-Ogoh Bali Meriahkan Festival Dark Mofo 2015 di Tasmania

"Atau hanya nomor, dan jika Anda ingin tahu siapa yang terkubur di dalamnya, Anda pergi ke dewan kota dan cari nomor tersebut," sambungnya.

Ia mengungkapkan, "Selama bertahun-tahun makam ini semua terkubur, sebagian besar kuburan juga telah menghilang – kebanyakan hanya ada sebidang tanah."

Kelompok ini menggunakan peta untuk mencocokkan situs pemakaman dengan nama belakang keluarga yang dicatat oleh dewan kota setempat.

"Ini adalah hal yang sangat luar biasa karena telah diabaikan selama bertahun-tahun dan banyak anak muda sekarang ingin tahu di mana bibi dan paman serta sepupu dan bahkan kerabat mereka, kerabat keluarga dekat," tutur Bevan.

Bevan mengatakan, proyek ini telah memicu ketertarikan dari komunitas ‘Men’s Shed’ di wilayah lainnya serta penduduk lokal yang ingin tahu lebih banyak tentang di mana keluarga mereka dikuburkan.

"Dan karena dewan telah memberi kami peta ini, ini membantu kami untuk mencarinya, dan mereka telah banyak membersihkan tanah di sana sehingga ketika mereka mulai menempatkan salib dan nisan di masing-masing kuburan, masyarakat bisa datang dan mengenalnya," jelasnya.

Awal tahun ini, nisan bersalib pertama diberkati dalam upacara lokal, dan nasin bersalib lainnya akan segera menyusul dalam beberapa bulan mendatang.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengalaman Kaum Minoritas Berpuasa di Australia

Berita Terkait