Takluk di Kandang, Pelatih PBR Salahkan Wasit

Kamis, 06 Februari 2014 – 00:12 WIB

jpnn.com - SOREANG -- Pelita Bandung Raya (PBR) takluk 0-1 atas lawannya Sriwijaya FC (SFC) dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014 Kamis (6/1) sore.

Laga yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat ini  sempat dihentikan setelah perayaan gol Vendry Mofu di menit ke-49 selama sekitar 30 menit, lantaran lapangan yang digenangi air akibat diguyur hujan deras.

BACA JUGA: Indra Sjafri Senang Timnas U-19 Dapat Aura Non Teknis

Di lapangan, PBR langsung tampil menekan sejak menit awal babak pertama. Dengan menggunakan pakem andalan 4-3-3, Dejan Antonic memainkan skema permainan seperti kala PBR membungkam Persita Tangerang dalam match perdananya.

Kim Kurinawan membuka peluang bagi timnya lewat shootnya, namun masih melebar tipis di samping gawang Fauzi Toldo. Tak itu saja, Agus Indra juga melancarkan serangan. Namun, crossingnya masih mentok di tangan kiper lawan.

BACA JUGA: Kalahkan Persiba Bantul 2-0, Indra Sjafri: Tim Ada Peningkatan

SFC baru membuka peluang di pertengahan babak pertama. Serupa dengan apa yang dilakukan Agus Indra, Yohanis Nabar melakukan crossing, namun mampu ditepis Dennis Romanovs.

Yohanis Nabar kembali mengancam gawang The Boys are Back di menit ke-16, namun lagi-lagi Romanov berhasil mementahkan tendangan keras Nabar. PBR melancarkan serangan balik yang diakhiri heading terarah Agus Indra, namun dengan sigap Fauzi Toldo menggagalkan peluang PBR itu.

BACA JUGA: Mourinho Isyaratkan Chelsea Belum Juara Musim Ini

SFC kembali memeroleh peluang emas, namun heading keras Vendry Mofu di menit ke-30 masih dapat ditangkis Dennis Romanov.

Di menit-menit akhir babak pertama, Siswanto kembali membuka peluang bagi timnya lewat sisi kanan pertahanan PBR. Namun, tendangan kerasnya masih menyamping. Skor 0-0 menyudahi babak pertama.

Usai turun minum, justru SFC yang dapat membuka keunggulan. Bermain dibawah guyuran hujan deras, kemelut yang terjadi di depan gawang PBR mampu dimanfaatkan Vendry Mofu. Skor berubah 0-1 untuk keunggulan tim tamu. Berikutnya,  karena hujan semakin deras pertandingan diputus di tunda selama 30 menit.

Setelah laga dilanjutkan, Vendry Mofu kembali memeroleh peluang lewat tendangan bebas, namun free kick yang dilakukan pencetak skor awal itu masih menyamping ke kanan gawang Romanov.

Tertinggal satu gol, Dejan memasukkan Bambang Pamungkas mengganti Agus Indra di menit ke-62. Striker  bernomor punggung 20 itu baru memiliki peluang di menit ke-72, namun sontekannya, hasil umpan Wildansyah masih belum mampu menyamakan kedudukan.

Hampir saja David Laly mampu menyamakan kedudukan kalau shooting kerasnya di menit ke-82 tidak mengenai mistar gawang SFC.

Sundulan Gaston Castano di menit ke-89 yang sudah berdiri bebas di depan kotak penalti juga belum mampu menyelamatkan PBR dari kekalahan. Hingga akhir laga skor 0-1 tetap bertahan untuk kemenangan SFC.

Kekalahan pertama yang ditelan PBR ini membuat Dejan Antonic kecewa. Kecolongan satu gol dianggap Dejan karena kesalahan pemainnya. Namun Dejan mengatakan, pemainnya sudah bekerja keras.

"Kita kecewa kalah di kandang sendiri. Bukan kalah karena Sriwijaya lebih bagus dari kita," ujar coach.

Dejan pun menyoroti wasit. Hal paling kontroversial baginya adalah ketika tidak menunda match setelah babak pertama selesai. Kemudian injury time yang diberikan wasit terkesan terlalu singkat.

"Saya kecewa dengan wasit karena memberikan injury time hanya empat menit. Padahal saya hitung waktu seharusnya diberikan injury time sembilan menit," imbuh Dejan.

Sementara di kubu tuan rumah, pelatih SFC Subangkit mengaku puas dapat mencuri angka penuh dari kandang PBR. Baginya, kemenangan di markas lawan bukanlah hal yang mudah.

"Tentunya saya bersyukur sekali kita dapat poin tiga di pertandingan away. Sebab, bagaimanapun kalau main di away itu sulit," ujar Subangkit. (ran)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mourinho: Hazard Pemain Muda Terbaik Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler