jpnn.com, SURABAYA - Umat muslim tak lama lagi akan merayakan Idul Adha. Berbagai persiapan pun dilakukan menjelang hari berkurban itu. Kemarin (4/8) gabungan beberapa instansi memberikan pelatihan cara menyembelih hewan yang benar kepada para takmir di Aula FKH Unair.
Pelatihan itu merupakan hasil kerja sama Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang I Jatim, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) Surya, dan Pelindo III. Sekitar 250 pengurus masjid diundang dalam acara tersebut. ''Sebanyak 25 di antaranya berasal dari luar kota, seperti Semarang, Kediri, Jombang, Lamongan, dan Gresik," ujar Doni Agus Catur, ketua panitia acara.
Dalam pelatihan itu, ada tujuh materi yang disampaikan. Di antaranya, soal pengendalian ternak kurban dan kebersihan lingkungan kota. Tahun lalu ada 14.161 hewan kurban yang masuk Surabaya. Perinciannya, 3.277 ekor sapi dan 10.884 ekor kambing.
Jumlah itu akan menghasilkan limbah berupa darah dan kotoran perut yang sangat banyak. Seekor sapi minimal menghasilkan 20 liter darah dan 25 kilogram kotoran. ''Jika dibuang sembarangan, limbah itu bisa menimbulkan masalah," tutur Kepala DKPP Joestamadji saat menyampaikan materi.
Terkait cara menyembelih, terutama merebahkan hewan kurban, selama ini banyak yang salah kaprah. Hewan diperlakukan dengan kasar. Akibatnya, sapi atau kambing stres sebelum disembelih. Stres memengaruhi kualitas daging. ''Bisa dibilang dagingnya kurang empuk," ucap Doni.
Praktik itu dilanjutkan dengan penyembelihan sapi. Namun, kegiatan tersebut dilaksanakan di RPH Pegirian pada hari ini. (gal/c7/dio)
BACA JUGA: Ahok Larang Potong Kurban di Sekolah, Anies di Masjid
Redaktur : Tim Redaksi