Kampanye sosial media yang dilakukan Asosiasi Perusahaan Taksi di Victoria berujung hujatan. Alih-alih menuai pujian, sebaliknya di media sosial orang justru ramai menceritakan pengalaman buruk yang mereka alami seperti supir yang ugal-ugalan, rasis, kasar dan melakukan pelecehan.Asosiasi Taksi di Victoria (VTA) meluncurkan kampanye di media sosial yang mengajal warga berbagi kisah mengenai pengalaman mereka menggunakan layanan taksi mereka bertajuk 'tell yout taxi story. Namun setelah kampanye ini diluncurkan ternyata respon yang didapat dari warga justru banyak mengungkapkan buruknya pelayanan taksi tersebut. Cerita negatif dan kasar serta beragam keluhan mengenai layanan taksi di Victoria tersebut dengan singkat membanjiri akun lini masa resmi milik Asosiasi Taksi Victoria @yourtaxis dengan hashtag #yourtaxis dan #taxiyourway. "Pengemudi taksi saya tertidur di jalan tol dan hampir menabrak kendaraan dijalur sebelah," tulis salah satu cuitan warga. "Kabin taksi bau sekali, pengemudinya menceramahi saya soal imigran asal Somalia yang menghancurkan Australia selama 25 menit," tulis yang lain. Sementara itu warga yang lain menulis "Pengemudi taksi yang saya gunakan bahkan tidak tahu dimana stasiun Flinders dan saya terpaksa harus mengarahkannya," Warga yang lain mengeluhkan pelecehan seksual yang mereka alami ketika menjadi penumpang taksi di Victoria, atau pengemudi menolak mengantar mereka jika jaraknya dekat, atau kehilangan barang yang ketinggalan didalam taksi. Karena pengalaman ini banyak dari warga mengaku sekarang mereka memilih menggunakan jasa taksi Uber. Namun tidak semua berkomentar buruk, ada juga sebagian warga yang mengaku puas dengan pelayanan taksi di Victoria. "Saya dua kali naik taksi di Melbourne dan pengemudinya sangat ramah dan pelayanannnya bagus sekali,' Kampanye di media sosial ini dilakukan sebagai upaya perusahaan taksi di Australia untuk mengalahkan pesaing mereka yang baru taksi Uber yang berbarengan dengan peluncuran situs baru mereka serta kompetisi memenangkan vocher gratis naik taksi selama satu tahun. Direktur VTA, David Samuel membantah reaksi negatif ini merupakan kegagalan kampanye mereka di media sosial. "Kampanye ini bukan urusan pemasaran, tapi ini merupakan awal dari komunikasi langsung dengan semua orang yang menggunakan taksi di Victoria. Ini adalah pencapaian kami," katanya dalam sebuah pernyataan. "Respon ini bukan sesuatu yang kami tidak harapkan, kami memang meminta masukan dari warga dan kami mendapatkannya, baik buruk ataupun baik," "Dan respon ini juga menunjukan ada sejumlah kalangan yang masih mengandalkan layanan taksi kami dan karena itu kami hendak memastikan layanan kami bisa berlanjut dan sesuai dengan harapan konsumen," "Kami akan merespon semua tanggapan dan masukan dari publik tersebut,"
BACA JUGA: Pangeran Charles dan Camilla Mulai Kunjungan di Australia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Hari dalam Kehidupan Peternak Sapi di Australia