Takut Atap Runtuh, Siswa Belajar di Luar Kelas

Selasa, 28 Januari 2014 – 09:36 WIB

jpnn.com - CIKARANG UTARA – Atap ruang kelas di SDN Karangasih XI, Cikarang Utara, Bekasi, kondisinya sudah mengkhawatirkan.

Agar tidak membahayakan siswa, akhirnya kegiatan belajar di lakukan di luar ruang kelas. Guru kelas VI, M Sofyan menuturkan, sekolahnya hanya memiliki tiga ruang kelas. Untuk itu, penggunaan kelas dibagi menjadi kelas pagi dan kelas siang.

BACA JUGA: Belum Diteken Atut, BOS Rp 1,046 T Belum Cair

’’Sekolah kami hanya terdapat tiga ruang kelas, pagi untuk kelas I, V, VI dan siang kelas III dan IV. Kelas I memang atapnya sudah rapuh, karena siswa dan guru takut tertimpa saat KBM (kegiatan belajar mengajar) lebih baik belajar di luar kelas,’’ tuturnya.

Dia mengungkapkan, sejak 2010, sekolahnya belum mendapat perbaikan dari Pemkab Bekasi. Sementara atap ruang kelas sudah sejak lama bocor jika turun hujan. Dampaknya ruang kelas juga kerap digenangi air.

BACA JUGA: Beasiswa Dikti Didominasi Dosen PTS

’’Proposal perbaikan sudah kami ajukan ke UPTD Pendidikan Cikarang Utara semenjak atap kelas mulai rapuh, namun sampai sekarang belum ada kejelasan,” katanya.

Astuti (39), salah satu walimurid kelas I mengaku khawatir dengan kondisi sekolah anaknya. ’’Ini di daerah kota, tapi kok keadaannya malah lebih bagus sekolah di kampung, di sana pemerintah lebih memperhatikan. Di sana juga kelas rusak sedikit aja langsung diperbaiki. Kasihan para murid, mereka ingin belajar tenang dengan kelas yang rapi,” ungkap Ibu dua anak ini kepada Radar Bekasi (Grup JPNN).

BACA JUGA: Lestarikan Warisan Seni dengan Drama Tari

Sementara itu, Kepala UPTD Cikarang Utara, Sajam mengatakan, kerusakan atap di sekolah tersebut lantaran diterjang angin kencang saat hujan turun deras beberapa waktu lalu. Dia membenarkan pihak sekolah SDN Karangasih XI sudah mengajukan proposal untuk perbaikan sekolah.

 ’’Kemarin proposal perbaikan ruang kelas SDN Karangasih XI sudah kami terima dan sudah diajukan ke Dinas Bangunan. UPTD kan hanya sebagai penyampai, jadi kapan akan dibangunnya itu kita juga tidak tahu,” katanya.

Menunggu perbaikan, Sajam pun meminta agar pihak sekolah mengungsikan siswanya ketika hujan dan angin kencang melanda. ’’Kalau memang ada angin atau hujan, sebaiknya pihak sekolah mengungsikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, perbaikan sekolah kemungkinan akan dilakukan setelah ada alokasi dari APBD Perubahan 2014. ’’Mudah-mudahan tahun ini ada anggarannya,” pungkasnya. (cr15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PTS Kesulitan Lacak Dosen Rangkap Guru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler