jpnn.com - PEKANBARU - Rencana pemadaman titik api akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau, Ahad (2/3) kemarin batal dilakukan. Jarak pandang yang sangat terbatas menjadi pemicunya.
Jika dipaksakan melakukan pemadaman titik api, dikhawatirkan akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Padahal dua unit helikopter sudah berangkat, namun karena kondisinya tidak memungkinkan kedua helikopter itu terpaksa balik kanan.
Ketua Satgas Udara yang juga Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Andyawan mengatakan kegiatan penyiraman melalui udara rencananya dilakukan Ahad (2/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
BACA JUGA: Longsor Intai Kawasan Leato
Dua helikopter sudah diterbangkan ke Kabupaten Siak, dengan titik penyiraman adalah Cagar Biosfer Giam Siak Kecil.
"Belum bisa dilakukan (water booming) dari udara, karena kabut asapnya sangat tebal sekali akibatnya jarak pandang terbatas dan helikopter kembali lagi ke pangkalan Lanud," kata Andyawan.
Dilanjutkannya, meski pemadaman lewat udara gagal dilakukan, namun melalui darat terus dimaksimal. Dan untuk Satgas darat ini dipimpin langsung oleh Danrem Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto.
Dikatakan Danlanud, untuk pemadaman lewat udara kembali akan dilakukan Senin (3/3) hari ini. Dan juga menunggu pesawat Cassa dari BNPB, yang menurut jadwalnya segera tiba di Pekanbaru.
'
"Untuk penyiraman lewat udara tadi dengan menggunakan helikopter hanya diawaki oleh satu pilot, dan tidak melibatkan banyak personil," tuturnya. (gus)
BACA JUGA: Politisi PKS Minta Bupati Enthus Pelajari PP
BACA JUGA: Kelulusan CPNS Menggantung, Menteri Temui Dua Bupati
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kades Minta Gaji Rp 3 Juta
Redaktur : Tim Redaksi