Takut Dikejar Anjing, Empat Pelajar Tewas

Rabu, 22 Januari 2014 – 09:19 WIB

jpnn.com - TAMBUN SELATAN – Empat bocah di Perumahan Griya Persada, Desa Tridayasakti, Tambun Selatan, Bekasi, ditemukan tewas setelah dua hari hanyut terbawa arus Kali Srengseng.

Empat bocah yang diketahui bernama Agung (13), Gilang Maulana (13), Fajar Rikon (14) dan Gilar Satrio Nugroho (11) masih pelajar kelas enam SDN Tridayasakti 01. Keempatnya hanyut ditelan arus sungai saat menyelamatkan diri dari kejaran anjing pada Minggu (19/1).  

BACA JUGA: Cabai Rawit Rp15.500

Jasad keempat remaja itu diketahui sudah tak bernyawa ditemukan warga di lokasi berbeda-beda, Senin (20/1).

Agung dan Gilang ditemukan di belakang SMPN 12, tepatnya di perumahan SKU, Desa Mekarsari sekitar pukul 07.00.

BACA JUGA: Sayuran, Ikan, dan Sembako Semuanya Naik

Sekitar pukul 09.30, giliran mayat Fajar Rikon ditemukan di RT 02/22, Kapung Buwek, Desa Setiadarma, jaraknya sekitar 700 meter dari lokasi sungai Kali Srengseng.

Sementara mayat Gilar ditemukan di Kali CBL, Desa Srimahi yang berjarak sekitar lebih dari 1 km dari lokasi kejadian pertama pada pukul 10.00.

BACA JUGA: Pasien Korban Banjir Membeludak

Menurut keterangan salah satu teman korban, Febrian (13), kejadian bermula ketika ia bersama sembilan orang temannya pergi untuk bermain game. Setelah bermain playstation, di perjalanan pulang mereka melihat ada sarang tawon. Mereka pun menyodok sarang tawon tersebut dengan kayu.

Di saat yang bersamaan mereka mendengar suara gonggongan anjing. Karena takut, sepuluh orang tersebut pun lari terbirit-birit.

Febri menerangkan bahwa enam orang termasuk dirinya berlari menuju jalan utama. Sementara itu, keempat orang korban lainnya pun berlari, namun sayangnya mereka berlari ke arah Kali Srengseng.

’’Kita semua lari, saya lari ke arah jalan sama yang lain, tapi yang empat lari ke arah kali,” kata Yayan.

Orangtua Agung, Ahmad Zaelani mengatakan bahwa sepulang sekolah anaknya sudah sempat pulang ke rumah dan mengganti pakaian. ’’Ia meninggalkan rumah setelah pulang sekolah pada hari Sabtu.

Saat dihubungi (SMS) sudah tidak ada balasan. Hari Sabtu setelah pulang sekolah, anak saya langsung pergi lagi, sejak itulah anak saya tidak ada kabar lagi,” terangnya ketika ditemui di rumah duka di RT 01/06, Kampung Sasak Tiga, Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan, kemarin.

Orangtua Agung menjelaskan bahwa dalam beberapa hari ke belakang anaknya sering manja kepada kedua orangtua. Agung juga terlihat senang karena akan menghadapi Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan akan masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). (neo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Tak Molor Lagi, APBD DKI Disahkan Hari Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler