JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membatalkan niatnya untuk melakukan kunjungan kerja di beberapa wilayah Jawa Barat karena provinsi itu tengah diberlakukan masa tenang jelang Pemilihan Gubernur Jabar 24 Februari nanti.
Sebelumnya direncanakan, ia akan mengunjungi Cikampek dan Karawang untuk berdialog dengan para petani dan mengunjungi pasar lokal untuk sidak harga sembako terutama harga daging sapi yang mengalami kenaikan signifikan.
"Saya tidak ingin kegiatan saya mengganggu meski tidak ada hubungan dengan Pilkada. Tapi saya menghormati KPUD dan juga Bawaslu dan gubernur dan wagub. Saya khawatir dimanipulasi, digoreng ke sana kemari sehingga tidak membawa kebaikan. Saya patuh dan taat ke aturan KPU dan Bawaslu," ujar Presiden di kantornya sebelum membuka Ratas tentang Kondisi Papua di kantornya, Jakarta, Jumat (22/2).
Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf juga sempat direncanakan hadir dalam kegiatan Presiden di Karawang. Kebersamaan Presiden SBY dengan Dede dalam kegiatan tersebut dikhawatirkan dapat memancing isu konflik kepentingan. Pasalnya, Dede adalah calon gubernur incumbent yang diusung oleh Partai Demokrat bentukan Presiden SBY.
Selain karena masa tenang, Presiden mengaku pembatalan juga dilakukan karena ia harus mengadakan rapat terbatas dengan sejumlah menteri untuk penyelesaian dan penanganan gejolak di Papua.
"Rapat kabinet terbatas ini tidak kita rancang untuk dilaksanakna hari ini tapi karena ada perkembangan dan dinamika situasi di Papua maka saya ingin dengarkan lebih rinci tentang kegiatan sesungguhnya 8 orang prajurit yang tewas. Saya ingin tahu persis apa yang terjadi. Terus terang kejadian seperti ini sangat tidak kita harapkan," kata Presiden.
Dalam rapat ini Presiden mengumpulkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan sejumlah staf khususnya. (flo/jpnn)
Sebelumnya direncanakan, ia akan mengunjungi Cikampek dan Karawang untuk berdialog dengan para petani dan mengunjungi pasar lokal untuk sidak harga sembako terutama harga daging sapi yang mengalami kenaikan signifikan.
"Saya tidak ingin kegiatan saya mengganggu meski tidak ada hubungan dengan Pilkada. Tapi saya menghormati KPUD dan juga Bawaslu dan gubernur dan wagub. Saya khawatir dimanipulasi, digoreng ke sana kemari sehingga tidak membawa kebaikan. Saya patuh dan taat ke aturan KPU dan Bawaslu," ujar Presiden di kantornya sebelum membuka Ratas tentang Kondisi Papua di kantornya, Jakarta, Jumat (22/2).
Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf juga sempat direncanakan hadir dalam kegiatan Presiden di Karawang. Kebersamaan Presiden SBY dengan Dede dalam kegiatan tersebut dikhawatirkan dapat memancing isu konflik kepentingan. Pasalnya, Dede adalah calon gubernur incumbent yang diusung oleh Partai Demokrat bentukan Presiden SBY.
Selain karena masa tenang, Presiden mengaku pembatalan juga dilakukan karena ia harus mengadakan rapat terbatas dengan sejumlah menteri untuk penyelesaian dan penanganan gejolak di Papua.
"Rapat kabinet terbatas ini tidak kita rancang untuk dilaksanakna hari ini tapi karena ada perkembangan dan dinamika situasi di Papua maka saya ingin dengarkan lebih rinci tentang kegiatan sesungguhnya 8 orang prajurit yang tewas. Saya ingin tahu persis apa yang terjadi. Terus terang kejadian seperti ini sangat tidak kita harapkan," kata Presiden.
Dalam rapat ini Presiden mengumpulkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan sejumlah staf khususnya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Sesalkan Aksi Penembakan di Papua
Redaktur : Tim Redaksi