PALU – Sub Direktorat (Subdit) Ekonomis Khusus (Eksus) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) berhasil mengamankan pelaku pemerasan menggunakan sarana komunikasi elektronik. Tersangka diidentifikasi bernama Wardono alias Doni (25) warga Indramayu, Jawa Barat.
Dibantu jajaran Polres Indramayu, Subdit Eksus Polda Sulteng berhasil membekuk Doni di Indramayu, Rabu malam (23/1). Pada malam itu, juga ia diterangkan ke Kota Palu, Sulteng. Tersangka kini menjadi tahanan Polda Sulteng untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Tiba di Bandara Mutiara Palu, sekitar pukul 22.17 wita, pelaku langsung digiring ke Mapolda Sulteng guna menjalani pemeriksaan dengan tangan terborgol.
Kasubdit Eksus Polda Sulteng, AKBP Amin Rovi mengatakan Doni ditetapkan tersangka dengan tuduhan memeras Mawar (nama samaran). Kata dia, pemerasan itu dilakukan dengan modus akan menyebar foto telanjang korban.
“Korban terbujuk untuk mengirimkan gambar bugilnya kepada pelaku,” kata Amin seperti dilansir Radar Sulteng (JPNN Group), Jumat (25/1).
Amin mengatakan foto bugil milik Mawar dijadikan ‘senjata’ bagi pelaku untuk memeras mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Palu itu. Karena takut ancaman pelaku yang akan menyebarkan foto tersebut ke jejaring sosial seperti twitter dan facebook, maka korban pun menuruti keinginan pelaku dengan membelikan laptop. (agg)
Dibantu jajaran Polres Indramayu, Subdit Eksus Polda Sulteng berhasil membekuk Doni di Indramayu, Rabu malam (23/1). Pada malam itu, juga ia diterangkan ke Kota Palu, Sulteng. Tersangka kini menjadi tahanan Polda Sulteng untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Tiba di Bandara Mutiara Palu, sekitar pukul 22.17 wita, pelaku langsung digiring ke Mapolda Sulteng guna menjalani pemeriksaan dengan tangan terborgol.
Kasubdit Eksus Polda Sulteng, AKBP Amin Rovi mengatakan Doni ditetapkan tersangka dengan tuduhan memeras Mawar (nama samaran). Kata dia, pemerasan itu dilakukan dengan modus akan menyebar foto telanjang korban.
“Korban terbujuk untuk mengirimkan gambar bugilnya kepada pelaku,” kata Amin seperti dilansir Radar Sulteng (JPNN Group), Jumat (25/1).
Amin mengatakan foto bugil milik Mawar dijadikan ‘senjata’ bagi pelaku untuk memeras mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Palu itu. Karena takut ancaman pelaku yang akan menyebarkan foto tersebut ke jejaring sosial seperti twitter dan facebook, maka korban pun menuruti keinginan pelaku dengan membelikan laptop. (agg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah Biadab, 7 Tahun Cabuli Anak Kandung
Redaktur : Tim Redaksi