Takut Gila, Kader PAN Mundur dari Banggar DPR

Jumat, 13 Januari 2012 – 15:34 WIB
JAKARTA - Menyusul polemik pembangunan ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR senilai Rp20 miliar, salah seorang dari anggotanya, Taslim dari Fraksi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) memilih mundur dari posisi anggota Banggar DPR.

Keputusan untuk mundur dari Banggar DPR tersebut, menurut anggota Komisi III DPR itu karena dia takut gila kalau berlama-lama ada di Banggar.

"Daripada nantinya saya gila, lebih baik saya memutuskan untuk mundur dari Badan Anggaran DPR," tegas Taslim, dalam jumpa pers di press room DPR, Senayan Jakarta, Jumat (13/1).

Keputusan mundur dari Banggar DPR lanjutnya, sudah dibicarakannya dengan pimpinan Fraksi PAN di DPR. "Pimpinan telah memberikan 'lampu hijau' dan karenanya semakin kuat keputusan saya untuk keluar dari Banggar," tegasnya.

Menjelaskan kondisi batin pribadinya selama dua tahun lebih di tugaskan fraksinya di Banggar DPR, anggota DPR asal Sumatera Barat itu menyatakan akhir-akhir ini kondisi Banggar DPR tidak nyaman lagi.

"Saya semakin tidak nyaman lagi di Banggar DPR. Kalau tetap bertahan dalam kondisi yang tidak nyaman tersebut semakin tidak fokus saya menjalankan tugas-tugas pokok sebagai wakil rakyat," ujarnya.

Pengakuan Taslim, baik secara pribadi maupun sebagai wakil rakyat, dirinya tidak terbiasa bekerja dengan fasilitas-fasilitas mewah apalagi yang dibiayai dengan uang rakyat.

"Apalagi ruang rapat Banggar yang berukuran 10 kali 10 meter persegi itu dengan biaya Rp20 miliar yang dilengkapi dengan meja, kursi dan sound system yang serba impor. Ini sangat menyakitkan pribadi saya dan rakyat yang saya wakili," tegasnya.

Mewahnya ruang rapat Banggar dibanding dengan ruang-ruang rapat alat-alat kelengkapan DPR lainnya juga dikritisi Taslim. "Apa bedanya Banggar dengan alat-alat kelengkapan DPR lainnya. Mestinya tidak ada yang perlu diistimewakan dengan berbagai dalih."

Taslim juga menilai pernyataan Sekjen DPR Nining Indra Saleh yang mengklaim bahwa pembangunan ruang rapat Banggar senilai Rp20 miliar adalah kebutuhan anggota dan pimpinan Banggar.

"Saya tegaskan, alasan menyebut pembangunan ruang rapat Banggar DPR adalah kebutuhan anggota dan pimpinan Banggar tidak benar. Itu termasuk salah satu kebohongan Nining Indra Saleh," ujarnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjahjo: Bongkar Produk Import di DPR

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler