jpnn.com, SORONG - Ratusan Warga Binaan Lapas Sorong, Papua Barat melakukan aksi rusuh agar dibebaskan dengan alasan kemanusiaan di tengah wabah covid-19.
Narapidana tersebut membakar kasur dan berusaha menjebol tembok guna membebaskan diri. Namun, aksi tersebut berhasil digagalkan aparat TNI dan Polri.
BACA JUGA: Ini 5 Fakta Penjara Mengerikan Wakefield, Tempat Reynhard Sinaga Dihukum
Kepala Lapas Sorong Nunus Ananto yang dikonfirmasi mengatakan aksi yang dilakukan oleh 335 warga binaan tersebut bertujuan agar mereka dibebaskan.
"Mereka minta dibebaskan dengan alasan kemanusiaan ingin merasakan hidup bebas seperti warga lainnya dan khawatir dengan wabah ini," ujarnya.
BACA JUGA: Awas! Sebelas Penjara Sudah Disiapkan Untuk Pelanggar Pembatasan Sosial
Meski begitu, kini situasi sudah aman dan petugas Lapas melakukan pendekatan persuasif dengan para narapidana tersebut agar kembali ke kamar masing-masing.
Sementara itu, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan bahwa sekitar 300 prajurit gabungan TNI dan Polri diturunkan guna mengamankan situasi.
BACA JUGA: Sepertinya Obral Asimilasi Napi Jadi Pintu bagi Residivis Gentayangan Lagi
Menurutnya, aksi warga binaan tersebut berkaitan dengan permintaan asimilasi dan pembebasan.
Karena itu mereka diimbau agar tenang sehingga permasalahan dapat diselesaikan.
"Di lapangan sudah tenang dan warga binaan diimbau agar tidak lagi beraksi. Aparat gabungan TNI dan Polri masih terus siaga sampai situasi benar-benar aman," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia