LANGSA-Aksi teror bersenjata api yang terjadi di sejumlah daerah dalam provinsi Aceh beberapa waktu lalu, sejauh ini tidak mempengaruhi tingkat aktivitas rutin masyarakat di Kota Langsa. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas pedagang malam hari di Langsa yang masih ramai dan membuka usahanya hingga tengah malam.
Sebagaimana pantauan koran Metro Aceh (Grup JPNN), tadi malam. Pedagang sepatu, baju dan makanan tetap saja ada di sepanjang marka jalan protokol Ahmad Yani, dikawasan Lapangan Merdeka Langsa, serta sejumlah pedagang warung kopi dalam kawasan Kota Langsa. Hingga larut malam sekira pukul 24.00 Wib, para pedagang tersebut masih membuka usahanya dan masih dipenuhi oleh warga Langsa penikmat kopi dan sarana wifi.
Kondisi ini juga terlihat di sejumlah warkop dan warung nasi gampoeng-gampoeng yang berada sepanjang jalan Medan – Banda Aceh seperti Langsa Timur dan Langsa Kota. Menurut sejumlah warga, hal ini dimungkinkan karena masyarakat Kota Langsa yang heterogen, sehingga upaya saling menjaga dan saling menghargai kemanan lingkungan bisa dicapai.
Doles (42) pedagang sepatu kaki lima dijalan protokol A.Yani, Kota Langsa kepada Metro Aceh mengatakan, dirinya sampai sekarang masih bisa menggelar dagangan di malam hari.
“Walaupun sebenarnya aksi terror yang terjadi beberapa waktu lalu juga membuat kita khawatir, namun karena tuntutan ekonomi, ya tetap harus jualan seperti biasa dari pukul 17.00 Wib sampai pukul 24.00 Wib,” sebutnya.
Menurutnya, walaupun Kota Langsa masih kondusif dalam segi keamanan, namun rasa khawatir masyarakat terhadap aksi terror bersenjata api yang terjadi beberapa waktu lalu pastinya ada. Tapi, bukan berarti rasa khwatir itu membuat masyarakat berdiam diri saja tanpa melakukan pekerjaan rutin setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Hal senada juga dikatakan Burhan (41), pedagang warung kopi siang malam dikawasan jalan Medan – Banda Aceh, Langsa Timur. Menurutnya, walaupun sejauh ini tidak ada pengaruh aksi terror terhadap masyarakat Kota Langsa, namun kewaspadaan diri tetap harus diutamakan.
Disinggung tingkat pendapatan dari hasil jualan semenjak adanya aksi terror beberapa waktu lalu, Burhan mengatakan, sampai sekarang pendapatannya masih normal sebagaimana biasanya. “Pelanggan kita masih tetap datang seperti biasa, termasuk sopir truk barang Medan-Banda Aceh tetap singgah di warung kita, jadi pendapatan juga masih tetap stabil,” ungkapnya. (dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov Minati Blok Ganal dan Rapak
Redaktur : Tim Redaksi