Talangi Century, Boediono Diduga Terima Gratifikasi Jabatan

Kamis, 04 Juli 2013 – 23:32 WIB
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli menduga jabatan Wakil Presiden yang diduduki Boediono saat ini sebagai bentuk gratifikasi atas keberhasilannya sebagai Gubernur Bank Indonesia menggelontorkan dana bailout (dana talangan) untuk Bank Century uang sebesar Rp 6,7 triliun. Menurut Rizal, gratifikasi jabatan juga diterima Sri Mulyani Indrawati sehingga diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Keuangan.

"Untuk sekelas Boediono dan Sri Mulyani, bukan uang yang menjadi motif utamanya, tetapi jabatan. Jadi harus dibedakan karena tidak semua motifnya uang. Kalau bupati dan gubernur memang kelasnya adalah uang,” kata Rizal dalam bedah buku karya Bambang Soesatyo, berjudul ‘Skandal Bank Century di Tikungan Terakhir Pemerintahan SBY-Boediono’ di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (4/7).

Rizal menuturkan, dirinya pernah ditunjuk SBY menjadi ketua tim pencari calon wakil presiden. Rizal menuturkan bahwa nama Boediono sama sekali tidak masuk dalam daftar sembilan nama daftar calon pendamping SBY untuk Pemilihan Presiden 2009 silam. Namun begitu sukses Bank Century mendapat bailout, kata Rizal, sembilan nama calon itu terseingkir dan justru Boediono yang masuk.

Lebih lanjut Rizal mengatakan, mencari dana untuk biaya politik di Indonesia biasanya melalui perbankan dan melalui impor pangan. Karenanya, tidak heran bila kasus korupsi bolak-balik terjadi di lingkaran Bulog.

Untuk kasus perbankan, Rizal tidak hanya mencontohkan Century. Ia menyebut kasus Bank Bali ketika Syahril Sabirin menjadi Gubernur BI. Syahril, kata Rizal, memang tidak menerima uang satu rupiah pun.

“Namun Syahril dijanjikan oleh tim Pak Habibie, kalau lolos bakal ditunjuk kembali menjadi Gubernur BI. Terus sekarang muncul kasus Bank Century,” katanya.

Rizal menegaskan, masalah Century sebenarnya merupakan kasus yang sangat sederhana. Ia mencontohkan ketika masih menjabat Menko Perekonomian pernah menyelamatkan Bank International Indonesia (BII) yang nilainya 7 kali lebih besar dari Bank Century, tanpa mengeluarkan sepeser pun yang negara.

“Simple saja, karena tidak ada satupun di seluruh dunia, penyelamatan bank menggunakan uang tunai. Tapi nyatanya tidak dilakukan terhadap Bank Century. Artinya, penyelamatan Bank Century mayoritas dilakukan melalui uang tunai. Jadi, kalau ini terbongkar, akan banyak yang kena,“ ungkapnya. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbukti Korupsi, Dua Dosen UNJ Dihukum 1,5 Tahun Bui

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler