jpnn.com, KABUL - Iming-iming penarikan pasukan Amerika Serikat ternyata tak cukup untuk menenangkan dua kubu bertikai di Afghanistan. Hari ini, Sabtu (31/8), pasukan Taliban menyerang Kota Kunduz di Afghanistan bagian utara.
Pertempuran sengit berlangsung di Kota Kunduz setelah kelompok Taliban menggencarkan serangan dari sejumlah arah. Aksi ofensif tersebut memaksa pasukan Afghanistan melakukan balasan guna menghadang pemberontak merebut kendali atas sebagian kota tersebut.
BACA JUGA: Taliban Kembali Lancarkan Serangan Maut, Militer dan Sipil Jadi Korban
Listrik dan sebagian besar layanan telepon di kota tersebut putus. Warga pun berlindung di rumah mereka.
"Kota tersebut benar-benar kosong, toko-toko dikunci, orang-orang tidak bergerak, senjata ringan dan berat dapat terdengar di sejumlah bagian kota," kata warga setempat, Khaluddin.
BACA JUGA: Hizbullah Takut Memulai Perang Baru dengan Israel
BACA JUGA: Menhan Taliban Tewas Dibunuh Drone NATO
Pejabat pemerintah di Kunduszdan melaporkan Taliban berupaya sembunyi di dalam rumah. Taktik yang membuat pasukan AS dan Afghanistan tak mungkin melancarkan serangan udara.
BACA JUGA: Bom Bunuh Diri Tewaskan 63 Orang di Pesta Pernikahan Syiah
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyebutkan sedikitnya 34 pemberontak Taliban tewas dalam operasi darat dan udara di tiga titik di Kota Kunduz.
"Pasukan keamanan menangkis serangan Taliban di bebarapa wilayah di Kota Kunduz. Prioritas utama mereka adalah melindungi warga sipil," kata Sediq Sediqqi, juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
"Seperti biasa Taliban mengambil posisi di wilayah sipil," cuitnya. (ant/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhan Taliban Tewas Dibunuh Drone NATO
Redaktur & Reporter : Adil