Taman Bung Karno di Singaraja, Destinasi Anyar tentang Putra Sang Fajar di Bali Utara

Jumat, 31 Desember 2021 – 11:16 WIB
Taman Bung Karno di Singaraja tak hanya indah dan megah, tetapi juga menyuguhkan cerita sejarah. Foto: AS Prayogi/JPNN.com.

jpnn.com - Kabupaten Buleleng di Bali memiliki destinasi tempat wisata (DTW) baru bernama Taman Bung Karno. Taman yang akan segera diresmikan itu tak hanya indah dan megah, tetapi juga menyuguhkan cerita sejarah.

Laporan AS Prayogi, Bali

BACA JUGA: Irjen M Iqbal, Sukses Sirkuit Mandalika, & Doa dari Pulau Seribu Masjid

BUNG Karno punya ikatan kuat dengan Bali, khususnya Buleleng. Ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai, berasal dari Singaraja di Kabupaten Buleleng.

Fakta itulah yang mendorong Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menginisiasi pembangunan Taman Bung Karno. Orang nomor 1 di Pemkab Buleleng itu menginginkan kabupatennya memiliki monumen khusus untuk mengenang dan menghormati Proklamator RI tersebut.

BACA JUGA: Ganjar Berkunjung ke Makam Bung Karno, Kaget Ada Bu Risma di Tengah Keramaian

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Buleleng I Gede Malenderat mengatakan Bupati Suradnyana menggulirkan ide tentang Taman Bung Karno sebagai ruang terbuka hijau (RTH) yang bisa menjadi objek wisata sejarah.

Buleleng termasuk satu dari sedikit daerah di tanah air yang memiliki ikatan historis dengan Bung Karno. "Nama Taman Bung Karno diambil untuk mengenang beliau sebagai sosok yang punya ikatan sejarah dengan Kabupaten Buleleng," kata Gede Malenderat kepada JPNN.com, Rabu (29/12).

BACA JUGA: Momen Sumpah Pemuda, Megawati Meresmikan 16 Kantor Partai dan Patung Bung Karno

Ide Suradnyana itu segera ditindaklanjuti. Proses perencanaan pembangunan Taman Bung Karno dilakukan pada 2015-2016.

Dinas LH Buleleng menggandeng PT. Mitra Tri Sakti sebagai konsultan perencanaan. Selanjutnya, Pemkab Buleleng menggunakan lahannya seluas 2,2 hektare di Jalan Jelantik Gingsir, Desa Sukasada, Kecamatan Sukasada, untuk lokasi Taman Bung Karno.

Baru pada 2017, proyek pembangunan taman itu dikerjakan oleh
PT Sanur Jaya Utama selaku kontraktor. Malenderat menjelaskan ada empat tahap pembangunan Taman Bung Karno.

"Tahap keempat mulai dikerjakan pada 11 Mei 2021 dalam kurun waktu tujuh bulan sampai 6 Desember 2021," katanya.

Menurut Malendarat, sebenarnya pembangunan RTH Bung Karno telah selesai pada akhir Oktober 2021. Namun, sesuai kontrak, proses serah terimanya dari konsultan perencana kepada Pemkab Buleleng dilakukan pada 6 Desember silam.

Malenderat mengungkapkan anggaran pembangunan Taman Bung Karno sebesar Rp 32 miliar. "Dananya berasal dari APBD Buleleng dibantu BKK (Bantuan Keuangan Khusus, red) Provinsi Bali," tutur Malenderat.

Salah satu yang ikonis pada objek wisata baru di Buleleng itu ialah monumen dengan patung Bung Karno setinggi 14 meter. Biaya pembuatan patung perunggu itu mencapai Rp 2,5 miliar.

Pembuat patung Bung Karno mengapit tongkat itu ialah Himawan Dwi Prasetyo dan Rinto Irvanda asal Bantul Yogyakarta. Khusus patungnya saja setinggi 8 meter.

Patung seberat 1,5 ton itu berdiri menghadap ke timur. Bung Karno adalah tokoh berjuluk Putra Sang Fajar, sehingga patungnya dibuat menghadap ke arah matahari terbit.

Di bawah patung itu ada pedestal atau alas monumen yang tingginya 6 meter. Pedestal melingkar itu dilengkapi relief tentang perjalanan ayah Bung Karno, Soekemi Sosrodihardjo, mengajar di Buleleng dan bertemu Ida Nyoman Rai.

Selain itu, di bawah pedestal terdapat sejumlah prasasti bertuliskan beberapa pidato dan puisi Bung Karno. Memang tokoh kelahiran 6 Juni 1901 itu bukan hanya dikenal sebagai orator ulung, melainkan juga sosok romantis.

Malenderat megatakan tahap IV proyek pembangunan Taman Bung Karno mencakup pembuatan wantilan, air mancur, dan finishing. Biaya tahap akhir pembangunan taman megah itu mencapai Rp 16 miliar.

Wantilan di kompleks itu juga menyuguhkan hal menarik, yakni diorama patung Soekarno dalam posisi sungkem kepada Ida Ayu Nyoman Rai. "Selain patung Bung Karno sungkem kepada ibunya, nantinya di dalam wantilan juga akan ada foto-foto tentang beliau," kata Malenderat.

Di sekitar wantilan juga terdapat patung Singa Ambara Raja berukuran besar karya I Wayan Wenten, seniman asal Ubud, Gianyar. Patung itu menjadi latar belakang panggung terbuka atau open stage untuk berbagai pementasan di Taman Bung Karno.

Suguhan di Taman Bung Karno tak hanya monumen, patung, dan diorama. Ada pula sebuah water fountain atau air mancur berwarna-warni yang akan menjadi atraksi menarik.

Taman itu juga cocok untuk joging. "Taman ini diharapkan bisa menjadi sarana sentra aktivitas warga untuk menggelar aneka event kolosal, olahraga, yoga, pentas seni, dan sebagainya," kata Malendarat.

Fasilitas lain di Taman Bung Karno ialah parkiran yang lapang dan bersih. Pengunjung yang baru masuk ke areal parkiran langsung disuguhi patung Bung Karno, bangunan yang paling menonjol di taman tersebut.

Selanjutnya, pengunjung bisa menuruni anak tangga untuk mendekati monumen dan patung Bung Karno. Patung itu membelakangi plaza yang cukup lapang.

Di bawah plaza itu juga ada tangga ke open stage. Adapun air mancur terletak di bagian paling belakang.

Memang pembangunan Taman Bung Karno sempat tersendat pada awal pandemi Covid-19. Namun, proses pembangunannya tetap sesuai jadwal.

Pada 18 Desember lalu, Pemkab Buleleng menggelar upacara melaspas atau pembersihan bangunan. Oleh karena itu, peresmian Taman Bung Karno akan dilaksanakan pada awal 2022.

Salah satu pihak yang paling diharapkan bisa hadir sekaligus meresmikan Taman Bung Karno ialah keluarganya, terutama Megawat Soekarnoputri yang juga Presiden Kelima RI.

"Pak Bupati berharap agar Ibu Megawati Soekarnoputri selaku anak, atau Ibu Puan Maharani selaku cucu Bung Karno bisa meresmikan RTH Bung Karno," ucap Malenderat. (gie/JPNN.com)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Boy
Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler