Tambah 28 Rangkaian KA untuk Natal dan Tahun Baru

Kamis, 17 November 2016 – 08:07 WIB
Penumpang kereta api. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan bakal terjadi lonjakan penumpang kereta api pada libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

PT Kereta Api Indonesia menyiapkan 28 rangkaian KA tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

BACA JUGA: Panglima TNI: BTI, Center of Gravity

"Rencananya ada 28 rangkaian KA tambahan untuk angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang, operasionalnya akan disesuaikan karena diprediksi akan terjadi lonjakan penumpang pada momen itu," kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KA) Edi Sukmoro, kemarin (16/11).
 
Menurut dia, ke-28 KA tambahan itu akan disesuaikan dengan kebutuhan dan jadwal perjalanan KA.

Semua KA tambahan itu melayani rute jarak jauh seperti dari Jakarta dan Bandung ke sejumlah rute di Jateng dan Jatim.

BACA JUGA: Dituding Memprovokasi, Kapolda Metro Siap Ladeni Laporan HMI

Selain mengoperasikan KA tambahan di akhir tahun itu, pihaknya juga siap menambahkan kereta tambahan pada KA reguler yang disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah penumpang.

"Minat masyarakat untuk menggunakan jasa KA terus meningkat, untuk itu kami terus meningkatkan pelayanan, kenyamanan dan keamanan bagi penumpang," katanya.

BACA JUGA: Pasukan TNI Tetap Siaga

Untuk persiapan angkutan Natal dan Tahun Baru itu, menurut Edi, pihaknya akan melakukan pemantauan jalur baik di jalur utara maupun selatan.

"Sebanyak dua KA inspeksi akan dioperasikan untuk melakukan pengecekan jalur di selatan maupun di utara. Fokusnya adalah memantau titik-titik rawan baik rawan bencana alam dan juga perlintasan sebidang," kata Edi.
 
Selain itu, menurut dia pihaknya juga meningkatkan kewaspadaan di jalur khususnya di kawasan rawan bencana alam gerakan tanah dan banjir.

Bahkan ia menginstruksikan untuk beberapa kawasan rawan bencana alam di jalur selatan Jawa Barat, di wilayah Daop II Bandung untuk ditempatkan petugas pengawas khusus mengantisipasi dampak cuaca ektrem berupa curah hujan tinggi.
 
"Bila perlu untuk kawasan rawan bencana longsor dan di jembatan tertentu ditempatkan petugas pengawas khusus. Termasuk memaksimalkan pengecekan jalur oleh juru periksa jalan (JPJ)," katanya.
 
Menurut dia, PTKA telah memiliki standar operasional untuk mengatasi kedaruratan di jalur rel. Salah satunya menempatkan sejumlah perlatan atau AMUS yang ditempatkan di sejumlah titik yang telah ditentukan yang memungkinkan tim bisa bergerak cepat menangani kendala. (ers/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Alasan Ahok Layak Ditahan Menurut GNPF MUI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler